Menanti Secercah Kesejahteraan dari Desa Wisata Garut
GARUT, Kliknusae.com - "Desa harus jadi kekuatan ekonomi. Agar warganya tak hijrah ke kota. Sepinya desa adalah modal utama. Untuk bekerja dan mengembangkan diri"¦"
Bait lagu yang dipopulerkan Iwan Fals berjudul "Desa" dari album Setengah Dewa tahun 2004 itu bisa menjadi pengingat bahwa di desa memiliki kekuatan ekonomi, sehingga masyarakatnya tidak perlu ke kota.
Sudah saatnya desa menjadi harapan bagi masyarakat untuk mengembangkan diri dari segala potensi daerahnya, mulai dari hasil bumi, produk kerajinan menarik, kesenian dan kebudayaan, maupun potensi pariwisata yang layak dijual untuk masyarakat luar, khususnya warga urban.
Suasana desa pastinya akan memiliki kesan yang menarik bagi masyarakat kota untuk menikmati keindahan alamnya, keramahan masyarakatnya, dan tentunya mendapatkan ketenangan yang tidak ada di kota.
Alam pedesaan memiliki nilai jual tersendiri yang bisa dikemas sehingga menjadi produk desa wisata dengan menawarkan berbagai keistimewaan, baik alamnya, kulinernya, maupun kesenian dan kebudayaannya.
Berbagai daerah di Indonesia sudah bermunculan desa wisata dengan keistimewaannya sendiri seperti halnya desa wisata dari Yogyakarta, Malang, Bali, dan daerah lainnya dengan menawarkan wisata seperti kerajinan, wisata alam, dan wisata budaya.
Termasuk di Provinsi Jawa Barat pun mulai bermunculan desa wisata, salah satunya Kabupaten Garut yang terus menggali potensi desa untuk dijadikan desa wisata yang bisa menjadi destinasi wisata baru selain wisata unggulan yang sudah ada di daerah itu.
Pemerintah Kabupaten Garut sudah menaruh perhatian untuk mengembangkan berbagai destinasi desa wisata dengan menyuguhkan keistimewaan wisata pemandangan alam, danau, sungai, religi, kuliner, dan juga wisata budaya.
Bahkan, wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Garut dalam mengembangkan desa wisata itu mencoba menggandeng ikatan keluarga alumni (IKA) dari sejumlah perguruan tinggi untuk membantu membangun dan promosikan desa wisata agar lebih menarik sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat desa.
Alumni perguruan tinggi yang terlibat dalam program pengembangan pariwisata di Garut yaitu IKA Unpad, ITB, IPB, dan UI yang siap berkolaborasi dengan bergerak langsung ke desa-desa, melakukan berbagai langkah agar bisa tumbuh kembang potensi wisatanya, terlebih saat ini dalam situasi pandemi COVID-19.
Tercatat di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut tentang desa yang memiliki keseriusan untuk mengembangkan konsep desa wisata baru 50 dari 422 desa yang tesebar di 42 kecamatan.
"Jadi kita mengadakan kolaborasi tingkat kementerian, dan ini dilakukan juga dengan kalangan perguruan tinggi swasta lain yang ada di Jawa Barat, negeri di Jawa Barat," kata Bupati Garut Rudy Gunawan.
Siapkan Dana
Upaya mendorong pengembangan desa wisata itu tentunya tidak hanya dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat desa, tetapi perlu dukungan dana untuk membangun sarana dan prasarana yang nyaman, aman, dan menarik untuk menunjang objek wisata.
Dana untuk desa wisata itu ternyata sudah dipikirkan oleh Bupati Garut, ia menjanjikan akan menyiapkan dana sebesar Rp10 miliar pada tahun anggaran 2022 untuk membantu pengembangan desa wisata agar lebih menarik sehingga bisa menambah banyak ragam destinasi wisata di Garut.
Dana untuk program desa wisata sebesar Rp10 miliar itu diperuntukkan bagi desa yang bersungguh-sungguh ingin membangun desanya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Untuk seluruh desa yang ada di Garut yang menjadi potensi tujuan wisata kita dukung, kegunaan APBD itu untuk lebih penting, terutama dalam menggerakkan ekonomi di desa," katanya.
Anggaran yang disiapkan Pemkab Garut itu bisa digunakan untuk pembangunan jalan, tembok penahan tanah atau sarana dan prasarana lainnya yang dapat menunjang keberadaan desa wisata.
Adanya bantuan dari pemerintah daerah itu tentu dapat mempercepat pengembangan desa wisata yang akhirnya dapat dirasakan manfaat positif oleh masyarakat.
"Sekarang ini membuat bagaimana pariwisata desa itu bisa tumbuh dan berkembang," kata Bupati Garut.
Desa wisata yang saat ini sudah mulai dikembangkan di Kabupaten Garut di antaranya Desa Wisata Ciburial, Desa Wisata Bagendit 2, kemudian Desa Wisata Budaya Kampung Papandak, Desa Wisata Piramid View Sindanggalih yang menyuguhkan pemandangan gunung berbentuk piramid.
Selanjutnya Desa Cangkuang menjadi desa wisata yang menyuguhkan panorama alam, danau, dan memiliki nilai cerita legenda, Desa Wisata Sindangkasih, Desa Wisata Karacak Valley, Desa Wisata Leuwi Tonjong, Desa Wisata Puncak Sagara, dan sejumlah desa wisata lainnya di Garut.
Pemkab Garut mencatat ada 200 desa tersebar di sejumlah kecamatan untuk menjadi destinasi wisata menarik, termasuk di dalamnya ada rencana mengembangkan desa wisata di sepanjang jalur reaktivasi kereta api Stasiun Cibatu-Garut untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dukungan Menteri
Program pengembangan desa wisata di Indonesia itu mendapatkan dukungan penuh dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno yang disampaikan pada kesempatan acara Focus Group Discussion (FGD) dengan Pemerintah Kabupaten Garut secara daring, Minggu (21/3/2021).
Sandiaga berkomitmen mengembangkan desa wisata di Kabupaten Garut sebagai upaya menggarap salah satu potensi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurutnya Kabupaten Garut memiliki banyak kekayaan alam yang luar biasa, salah satunya sumber air panas dan pegunungannya, termasuk potensi industri kreatifnya.
Setiap daerah, memiliki potensinya masih-masing, secara keseluruhan di Indonesia memiliki 75 ribu desa dan saat ini ada 244 desa wisata yang sedang dikembangkan dalam suatu program yang terintegrasi.
"Mari sama-sama kita kembangkan desa wisata di Garut. Mulai dari profiling-nya hingga sertifikasinya," ajak Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI itu menilai ada potensi yang menguntungkan bagi perekonomian masyarakat apabila program desa wisata itu terus digelorakan dan menjadi harapan kesejahteraan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan, dan juga bisa berjualan dari berbagai produk hasil buminya.
Terlebih dalam situasi pandemi COVID-19 ini, maka berbagai kegiatan ekonomi kreatif bisa membuka kesempatan kerja yang lebih luas yang akhirnya masyarakat bisa mendapatkan penghasilan.
"Harapan kita, pariwisata bisa mengerakkan ekonomi kita, membangkitkan semangat dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," katanya.
Sandiaga Uno juga membuktikan dukungannya terhadap desa wisata dengan membuat program Anugerah Desa Wisata 2021 yang bertujuan untuk seluruh desa di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata untuk ikut serta dalam ajang anugerah itu.
Dukungan menteri itu tidak lain seperti disampaikannya ingin memberikan pendekatan tentang ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada masyarakat pedesaan.
Harapan nyatanya keberadaan desa wisata itu mampu menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian Tanah Air khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Desa wisata ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga memiliki daya saing serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf di tengah pandemi.
Upaya pemerintah dalam mengembangkan desa menjadi destinasi wisata itu tentunya harus dipersiapkan juga sumber daya manusianya, masyarakat desa harus dipersiapkan untuk mengambil banyak peluang yang memberikan keuntungan secara finansial.
Bagaimana pun juga, masyarakat desa tetap harus menjadi perhatian prioritas untuk terlibat dalam setiap kegiatan desa wisata, sesuai dengan tujuan awalnya yaitu membangun ekonomi masyarakat, dengan harapan bisa sejahtera dan desa menjadi kebanggaannya. (*)
Sumber: Antara