Okupansi Hotel Naik 50 Persen, Riung Priangan Minta Tak Ada Penutupan Jalan
BANDUNG, Kliknusae.com - Tingkat hunian kamar hotel (okupansi) di Kota Bandung, Jawa Barat mengalami kenaikan hingga 50 persen memasuki libur panjang sejak Jumat, (02/4/2021).
Namun angka ini diperkirakan masih akan mengalami kenaikan hingga Minggu (04/04/2021) besok.
"Kalau dari catatan kami baru semalam saja, okupansi sudah kembali lagi ke 50 persen. Tapi karena adanya perwal (peraturan Wali Kota) yang membatasi keterisian kamar, kami tidak bisa mengakomodir keinginan tamu," kata Ketua Ketua Riung Priangan, Arief Bonafianto ketika dihubungi Kliknusae.com, Sabtu (3/4/2021).
Menurut Arief--yang juga GM Arion Swisbel Hotel Bandung, pihaknya berharap tidak ada penutupan jalan lagi.
" Karena otomatis kami dunia perhotelan hanya tinggal punya waktu 2 minggu saja untuk mencari revenue. Kenapa, karena bukan puasa otomatis MICE berkurang. Maka sebagai perhotelan butuh cash flow yang kita harus kumpulkan dari sekarang," pinta Arief.
Sebetulnya, tamu masih banyak yang mencari kamar, tapi karena aturan pembatasan belum dicabut, banyak hotel di Kota Bandung yang terpaksa menolak tamu.
Berbeda dengan Kota Bandung, lain lagi kondisi keterisian kamar hotel di Kota Bogor. Diperkirakan, sampai akhir libur panjang okupansi kamar hotel di Kota Hujan ini bakal mencapai 100 persen.
"Alhamdullilah, sampai hari ini sudah mencapai 70 persen okupansi hotel. Saya menyakini masih bisa mencapai 100 persen kalau melihat peningkatan kunjungan wisatawan yang masuk ke Kota Bogor," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor dr.Yuno Abeta Lahay.
Dikatakan Yuno, sejak awal pihaknya bersikeras agar tidak ada lagi penerapan aturan pembatasan kamar hotel. Sebab, aturan tersebut tidak relevan jika alasanya adalah untuk memberlakukan jaga jarak (sosial distancing).
"Kamar kan sudah dibatasi tembok-tembok, jadi tidak perlu ada pembatasan 50 persen. Kalau untuk kegiatan MICE, memang Wali Kota mengeluarkan aturan pembatasan yang hanya memperbolehkan 50 persen dari kapasitas yang ada," jelas Yuno.
Yuno sendiri menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Bogor Bima Arya yang memahami dan memutuskan untuk tidak menerapkan aturan pembatasan kamar hotel.
"Pak Wali Kota mendengar dan mau mendengar penjelasan kami. Ini juga untuk kepentinan Bersama dalam upaya memulihkan perekonomian. Namun demikian, kami juga tetap berkomitmen untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) dengan ketat," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, long weekend liburan Paskah tahun ini dimanfaatkan orang untuk berlibur ke daerah Jawa Barat. Okupansi hotel di Jawa Barat dilaporkan pun mengalami kenaikan cukup dratis.
Traveler yang memiliki keluarga memilih, tampaknya memilih melakukan staycation di hotel-hotel Jawa Barat, ketimbang berlibur ke destinasi yang lebih jauh.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani bahkan memprediksi tren staycation meningkat saat pemerintah menetapkan larangan mudik lebaran 2021.
"Mungkin ada kondisi yang lebih baik kalau bicara staycation, mungkin ada sedikit peningkatan (dibandingkan tahun lalu)," tandas Haryadi. (adh)