Menyoal Porter Yang Tak Digaji, Ini Kata PT Kereta Api Indonesia

BANDUNG, Kliknusae.com - Porter atau mereka yang bekerja mengangkatkan barang bawaan penumpang saat naik dan turun dari kereta belakangan menjadi sorotan.

Pasalnya, mereka ternyata tidak dibayar secara resmi oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Termasuk para porter yang beroperasi di stasiun kereta khususnya Pintu Utara Stasiun Bandung, Jawa Barat. Padahal, porter tersebut bekerja dan mengenakan seragam layaknya pegawai.

Terkait hal itu, PT KAI sendiri tidak menampik bahwa keberadaan para porter ini diluar pertanggungjawaban perusahaan kereta.

Manager Humasda PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo ketika dihubungi Kliknusae.com, Senin (19/4/2021) membenarkan hal tersebut,

" Memang benar itu adanya, bahwa PT KAI tidak memberi upah resmi ke porter yang ada di stasiun," kata Kuswardoyo.

Dirinya pun mengatakan bahwa seragam yang digunakan porter merupakan himbauan dari PT KAI agar tak sembarang orang masuk ke stasiun.

"Untuk seragam juga, agar rapih dan jelas, siapa saja yang jadi porter di stasiun ini. Data orang-orang nya pun sudah ada di kepala stasiun," lanjutnya.

Pihaknya pun menjelaskan tentang porter yang tak digaji karena hal tersebut sudah tertera pada surat perjanjian kerja.

Menyikapi harapan porter tentang upah resmi dari PT KAI, Kurwardoyo mengatakan bahwa pihaknya keberatan karena kondisi ekonomi yang turun akibat pandemi.

"Kalau perihal gaji, itu sudah tertera di surat perjanjian kerja antara porter dan PT KAI. Semua orang juga inginnya diberi upah resmi tapi saat pandemi sepert ini kami juga sedang masuk masa sulit," kata Kuswardoyo.

Sementara ketika disinggung soal perubahan regulasi upah porter kedepannya, pihaknya mengatakan perlu dibicarakan oleh kedua belah pihak.

"Kalau perubahan perjanjian kan harus kesepakatan dua pihak, jadi perlu dibicarakann terlebih dahulu," tutupĀ  Kuswardoyo.

Viral di Grup WA

Sebuah narasi di grup WA pun sempat beredar luas soal kehidupan para porter stasiun kereta ini. Berikut petikannya;

Banyak yang tidak tahu, kalau mereka tak bergaji. Hanya menggantungkan nasib pada penumpang yang ingin dibantu angkat barang bawaannya.

Jarang ada yang berpikiran untuk menggunakan jasa mereka, sebab mengira akan membayar mahal setelahnya. Padahal, mereka amat terbuka untuk bernego.

Tapi baru-baru ini aku tau, kalo ternyata para porter di stasiun itu gak dapat gaji. Seragam mereka yang terlihat rapi, itu juga bikin sendiri.

Sehari dapat sekitar Rp 20.000 dari 1 orang penumpang saja udah bersyukur mereka. Dicukup-cukupkan untuk beri makan satu keluarga mereka yang udah nunggu di rumah.

Ingin sekali mereka membawa makanan berbuka puasa untuk anak-anak mereka, setidaknya kolak pun sudah cukup.

Sekarang aku jadi sadar, kalo yang perlu dibantu itu terkadang dekat dan sering kita jumpai di sekitar, seperti para porter ini.

Karena itu, buat temen-temen yg sedang baca ini, yuk bantu kehidupan para porter stasiun dengan berbagi sembako utk mereka...... Gunakanlah jasa mereka. (JAV/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya