Syekh Ali Jaber Pernah Perjuangkan Wisata Halal di NTB

Kliknusae.com - Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau lebih dikenal dengan panggilan Syekh Ali Jabi  bukan saja sebagai pendakwah yang banyak diikuti pengajaran oleh masyarakat di Indonesia.

Ia juga saat peduli dengan pengembangan pariwisata di tanah air. Khususnya, yang terkait dengan pariwisata halal.

Dalam satu kesempatan lawatan di Nusa Tenggara Barat (NTB)-- sekaligus pulang kampung ke Mataram, Syekh Ali  Jaber menyempatkan diri berkunjung ke lokasi wisata Tanjung Bias Desa Senteluk Kecamatan Batulayar Lombok Barat.

Pendakwah kondang yang sering mengisi pengajian di berbagai daerah di Tanah Air ini mengapresiasi pengelolaan wisata di Tanjung Bias yang tidak menjual minuman beralkohol (minol).

Ia pun menitipkan pesan kepada pelaku pariwisata agar tetap menngembangkan wisata halal yang di masa akan datang menjadi tren di dunia.

Adalah Kepala Desa Senteluk Fuad Abdurrahman menceritakan bagaimana Syekh Ali Jaber begitu concern terhadap perkembangan pariwisata di NTB, dan Indonesia secara umum.

Bahkan kecintaannya dengan keindahan wisata di NTB, ia minta ditemani Fuad untuk menikmati suasana malam di lokasi wisata Tanjung Bias.

Kehadiran pendakwah ini sontak menyita perhatian pengunjung. Banyak pengunjung meminta berswafoto. Tidak menyangka, ulama yang selama ini lebih banyak tampil dengan sorbannya di pengajian-pengajian masih menyempatkan untuk bersama-sama berwisata.

Syekh Ali Jaber pun melayani setiap pengunjung yang ingin foto bareng dengannya.

Fuad mengatakan, ulama asal Lombok ini sangat mengapresiasi dan sangat senang dengan suasana di wisata Tanjung Bias.

Menurutnya, lokasi wisata ini cocok untuk keluarga.

"Ulama Ali Jaber mengapresiasi Tanjung Bias sebagai wisata halal, tidak ada minuman beralkohol. Beliau berpesan agar terus dipertahankan. Jaga keamanan dan kebersihan serta protokol kesehatan dijaga terus," jelas Fuad mengenang saat bersama Syekh Ali Jabir.

Bagi Fuad, kehadiran ulama terkemuka itu diharapkan membawa keberkahan bagi kawasan wisata setempat.

Fuad merasa  bangga, ulama besar Syekh Ali Jaber mempromosikan keberadaan wisata Tanjung Bias ke dunia luar.

ihaknya berkomitmen melaksanan pesan dari Syekh Ali Jaber. Yakni menjaga keamanan, kebersihan, protokol covid-19 dan tidak menjual minol di sana.

Lebih lanjut, kata dia, Tanjung Bias dinobatkan sebagai wisata sehat pada ajang Kampung Sehat Award Provinsi NTB.

Lokasi wisata yang dikembangkan sebagai wisata sehat karena dinilai patuh dalam penerapan protokol Covid-19. Sebagai kawasan wisata yang tengah naik daun, Tanjung Bias dikunjungi 1.000 wisatawan domestik tiap harinya.

Dampak dari dibukanya tempat wisata ini mampu menghidupkan perekonomian warga sekitar. Karena semua sektor menjadi hidup, baik itu pedagang kecil, nelayan, parkir dan PKL serta pelaku wisata di daerah itu.

Bagi nelayan di desa itu dan bahkan Lobar umumnya, tidak perlu lagi menjual hasil tangkapan ke pasar. Namun langsung dibeli dan diolah oleh pedagang kuliner di Tanjung Bias.

Semua potensi lokal yang ada di kawasan ini jelas dia, saling mendukung untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

Duka mendalam saat ini memang sedang menyelimuti ratusan juta umat muslim di Indonesia, bahkan juga di sebagian belahan dunia.

Sebagaimana diketahui Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 08.30 WIB.

Berita tersebut disampaikan rekannya, Ustaz Yusuf Mansur, melalui video yang ia unggah di akun resmi Instagram miliknya, @yusufmansurnew.

"Benar Syeikh Ali wafat. 08.30," tulis Yusuf. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya