Tren Pemesanan Kamar Hotel Berubah, Seperti Apa?
Kliknusae.com - Sejak awal munculnya pandemi corona (Covid-19) salah satu industri yang terdampak paling besar adalah hospitality.
Terlebih dengan adanya berbagai kebijakan pergerakan masyarakat, pembatasan sosial dan penutupan akses perjalanan yang membuat okupansi mengalami penurunan signifikan.
Hal ini rupanya mengubah tren pemesanan kamar hotel, yang menunjukkan durasi menginap yang lebih lama, sebagaimana dikutip dari data internal OYO Rooms,Senin (8/6/2020).
Jika sebelumnya tren pemesanan didominasi oleh penginapan untuk jangka pendek-menengah dengan rata-rata durasi menginap 1-3 hari, kini dalam satu bulan terakhir, terdapat lebih banyak pemesanan kamar yang dilakukan untuk jangka panjang dengan rata-rata durasi menginap 7-14 hari.
Tren ini diperkirakan juga didukung adanya imbauan untuk melakukan isolasi mandiri setidaknya selama 14 hari, dan didominasi oleh mereka yang tidak dapat bekerja dari rumah, seperti para tenaga medis dan pekerja di sektor vital (perbankan dan logistik).
Riset dari Deloitte bertajuk "Hospitality Impact of COVID-19" merekomendasikan beberapa langkah yang dapat diambil oleh pelaku industri hospitality dalam menghadapi fase pasca pandemi COVID-19.
Seperti memperhatikan dampak terhadap okupansi dan tingkat pendapatan sembari membuat rencana mitigasi darurat, dan beradaptasi dan berinovasi secara berkala terhadap situasi yang terus berubah.
Oyo Beradaptasi
Sebagai salah satu pelaku industri, OYO mengatakan juga beradaptasi terhadap kondisi dan bersiap menghadapi fase normal baru, guna menjaga keberlangsungan bisnis.
"Dengan menerapkan standar operasional yang sesuai dengan protokol kesehatan, serta rekomendasi strategi bisnis yang relevan dengan situasi pandemi ini,"kata Country Head Emerging Business OYO Indonesia, Eko Bramantyo.
Selain itu, sektor perhotelan di Indonesia yang tetap diperbolehkan untuk beroperasi di tengah pandemi ini, membuat OYO berkomitmen untuk memaksimalkan segala kesempatan yang ada walau di tengah berbagai keterbatasan dan tantangan," ujarnya melanjutkan.
(adh/ant)