Restoran Terbaik Asia Ini Bisa Bertahan Karena Membantu Petani
Kliknusae.com - Ditengah wabah virus corona,tak semua usaha makanan seperti restoran memilih kebijakan "ekstrem" merumahkan pekerja. Ada yang tetap berusaha untuk "hidup" meski tak ada pengunjung yang datang.
Itulah yang dilakukan Locavore, satu-satunya restoran Indonesia yang berhasil menembus daftar 50 Restoran Terbaik di Asia tahun 2020.
Tahun ini jadi tahun kelima Locavore berhasil masuk dalam daftar. Sebuah pencapaian yang luar biasa.
Pemilik dan Chef dari Locavore, Ray Adriansyah menganggap hal ini jadi kabar gembira yang datang di tengah-tengah pandemi corona yang jadi masa-masa sulit bagi industri restoran di seluruh dunia.
Locavore yang merupakan proyek berdua Ray dengan Chef Eelke Plaismeijer ini berhasil masuk di posisi 37 restoran terbaik di Asia.
"Di saat seperti ini ada kabar gembira sedikit. Ini super special untuk staff dan juga teman-teman di dapur. Sedikit bright light mungkin dalam masa-masa suram seperti ini," ujar Chef Ray Adriansyah sebagaimana dikutif kompas, Selasa (31/3/2020).
"Sayangnya kita enggak bisa (merayakan) karena banyak yang harus dipikirkan dalam masa ini. Mungkin dalam keadaan normal ini akan jadi spesial ya," lanjutnya.
Membantu Petani
Sejak 21 Maret 2020, Locavore yang berada di Ubud, Bali ini menutup operasionalnya hingga waktu yang belum ditentukan.
Penutupan ini dilakukan berdasarkan imbauan dari pemerintah Bali untuk mencegah penyebaran virus corona di Bali.
Ray mengatakan, Locavore kini berusaha untuk membantu para petani lokal Bali yang biasanya mengirim suplai bahan makanan ke restorannya untuk sama-sama bisa bertahan.
"Pas kita tutup, supplier kita enggak tahu mau jual (sayuran) ke mana. Pasar tutup, restoran tutup, hotel tutup di Bali," kata Chef Ray.
"Jadi kami memutuskan untuk membantu mereka dan komunitas. Supaya kita juga sedikit sibuk dan enggak terlalu memikirkan Covid-19," lanjutnya.
Inisiatif Bantu Petani
Maka dari itu, Locavore kini membuat Fresh Farm Box. Locavore menjual kotak berisikan bahan makanan yang disuplai oleh para petani lokal Bali untuk kemudian dikirimkan langsung ke rumah pembeli.
Chef Ray mengatakan ini jadi sesuatu yang cukup menyenangkan untuk dilakukan pada masa-masa ini.
Sistem Fresh Farm Box ini dilakukan dua kali dalam seminggu, yakni di hari Senin dan Jumat, dengan kuota 50 boks sekali pengiriman.
Untuk memaksimalkan aturan soal physical distancing, Chef Ray mengatakan hanya ada sekitar 5-6 orang pekerja yang mengurusi soal ini, sehingga tidak banyak orang terlibat.
"Sejauh ini sudah tiga kali kirim. Terakhir hari Senin kemarin itu kita kirim 45 boks. Respon orang-orang sangat positif. Saat ini self quarantine di rumah mereka jadi enggak mau ke supermarket," kata Chef Ray.
"Harga kami bagus, content juga bagus ini langsung fresh dari teman-teman petani kita," lanjutnya.Setiap pembelian akan langsung diantarkan ke rumah. Sejauh ini, menurut Ray, respon masyarakat sudah cukup baik dan permintaan pengiriman tidak hanya berasal dari Ubud, juga di Sanur dan daerah Selatan Bali.
Untuk Fresh Farm Box ini, tersedia 3 jenis paket yang bisa diambil oleh pembeli.
Pertama adalah paket untuk satu orang, lalu ada paket untuk dua orang, dan paket untuk family of four atau keluarga dengan empat anggota.
Dalam satu kotak untuk paket satu orang, terdiri dari 16 bahan makanan. Yakni 3 jenis buah, 6 sayuran, ada juga kentang atau ubi, berbagai jenis acar, serta 3-4 jenis salad berbeda. Satu kotak untuk satu orang dihargai Rp 90 ribu.
Lalu satu kotak untuk dua orang terdiri dari 20 bahan makanan dengan harga Rp 150 ribu. Sementara untuk family box, terdiri dari 22 bahan makanan dengan harga Rp 250 ribu.
"Setiap pengiriman isinya berbeda-beda. Tergantung apa yang tersedia di petani kita," jelas Ray.
Bahan-bahan segar ini diperoleh Ray dari petani lokal di Bali. Secara total, ada tiga petani yang jadi supplier utama Locavore.
"Cuma ada juga lingkungan petani di daerah dia. Misalnya, kalau kita mau beli sesuatu di dia enggak ada, dia bisa cari ke yang lain. Jadi membantu komunitas petani juga," tutur Ray."Sejauh ini kita di hari Selasa (31/3/2020) sudah ada pisang santan, semangka, baby beans, zucchini, pokcoy, salad. Jadi memang hanya yang mereka tanam," lanjut dia.
Ray memastikan bahwa dalam setiap Fresh Farm Box akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pembeli hingga pengiriman berikutnya.
Misalnya, seseorang membeli satu kotak di hari Senin untuk keluarga, maka bahan-bahan di dalam kotak tersebut akan cukup hingga hari Jumat nanti.
Layanan Pesan Antar
Selain menjual sayuran segar lewat Fresh Farm Box, Locavore juga berusaha tetap bertahan dengan melakukan jasa pesan antar untuk berbagai menu spesial langsung kke konsumen.
Walaupun restoran utama, Locavore harus tutup, Ray kini memfokuskan diri untuk tetap melayani konsumen lewat jasa pesan antar dari beberapa sister restaurant Locavore.
"Kita ada Local Parts itu toko daging kita. Dia suplai untuk pengiriman. Selain itu ada Locavore To Go juga itu dia kayak deli cafe. Ada burger, sandwich, hot dog, salad untuk delivery," tutur Ray.
"Local Parts juga bikin menu untuk takeaway. Selain itu kita ada outlet namanya Nusantara, itu bikin delivery service juga," sambung dia.
Sejauh ini, Ray mengaku, konsumen sudah banyak yang aware dengan Locavore To Go dan melakukan banyak pemesanan. Namun untuk Local Parts dan Nusantara, belum terlalu banyak.
Butuh Intervensi Pemerintah
Situasi seperti sangat tidak ideal bagi industri restoran. Menurut Ray, sejauh ini ia pun masih belum memiliki rencana yang pasti. Ia merasa harus melihat situasi dan kondisi setiap harinya untuk terus bertahan.
"Menurut saya hal yang bisa menyelamatkan restoran seperti kita adalah government intervention. Bulan April nanti kita harus bayar income tax, mungkin itu bisa diundur," kata Ray.
"Intinya untuk meringankan kita, bisa dengan diskon, potongan, atau cicilan pajak," lanjutnya.
Kondisi ini masih belum diketahui akan berlangsung berapa lama. Saat ini, Ray dan timnya masih bisa berusaha dengan menjalankan Fresh Farm Box serta layanan pesan antar.
Namun jika suatu saat kondisi di Bali mengharuskan untuk adanya lockdown, maka situasi akan semakin memburuk.
"Sejauh ini Locavore masih bisa kasih gaji bulanan full termasuk untuk THR (tunjangan hari raya). Bulan depan kita harus berpikir lagi. Sejauh ini belum ada informasi soal langkah pemerintah.
Waktu itu pemerintah keluarkan surat soal menghapus 10 persen pajak untuk konsumen.
"Pelanggan enggak akan dikenakan pajak untuk mendorong tamu datang ke restoran karena enggak bayar tax. Tapi sekarang tamu aja kita enggak ada," ucap Ray.
(adh)