Dedi Taufik: Agustus Industri Pariwisata Diperkirakan Baru Bisa Pulih

Kliknusae.com - Sektor pariwisata di Jawa Barat diperkirakan bisa kembali pulih pada Agustus. Saat ini banyak industri pariwisata sama sekali tidak bisa bergerak akibat imbas dari penyebaran virus Corona atau COVID-19.

Berdasarkan laporan, ada 575 hotel tutup dan ribuan pegawai dirumahkan.

"Banyak sekarang hampir perhotelan saja 575 hotel tutup di Jabar. Itu tutup dengan sendirinya, bukan bangkrut. Karena pasarnya nggak ada," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jabar, Dedi Taufik, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (8/4/2020).

Baca Juga:482 Perusahaan Hotel dan Restoran di Jawa Barat Tutup,Berikut Daftarnya

Dedi menuturkan dari ratusan hotel yang tutup tersebut, turut berimbas kepada nasib karyawannya.

Menurut Dedi, berdasarkan data yang ada, total ada 25 ribu karyawan yang dirumahkan.

"Kemudian juga karyawannya hampir 25 ribu itu dirumahkan. Dirumahkan untuk sementara, belum ada PHK," ujar Dedi.

Dedi mengatakan tutupnya ratusan hotel ini dikarenakan minimnya jumlah pengunjung karena lebih memilih di rumah. Berdasarkan catatan Disparbud, okupansi atau tingkat hunian hotel turun drastis.

"Memang untuk okupansi hotel sudah turun. Sudah hampir 5 persen, sudah turun banyak. Yang biasanya 50 persen, ini sekarang sudah di bawah okupansinya 5-15 persen," kata dia.

Baca Juga: GIPI Jabar Mengusulkan Dibentuk Gugus Percepatan Recovery Industri Pariwisata

Dia berharap kondisi pandemi virus Corona bisa segera selesai. Sehingga, masa kritis sektor pariwisata khususnya perhotelan bisa kembali dipulihkan.

"Kemudian kita pikirkan nanti, ini sampai kapan titik kritis itu, titik tinggi kritis di mana. Kita harapkan di sektor pariwisata itu Agustus, September, Oktober, November, Desember bisa dipulihkan," katanya.

Sebelumnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat telah menggelar rapat koordinasi dengan seluruh dinas pariwisata se-Jawa Barat,asosiasi pariwisata seperti Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI),dan ASITA untuk membahas langkah-langlah menghadapi dampak Covid-19.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae