Keren,Bandara Komodo Akan Disulap Seperti Changi?
Kliknusae.com - Tak ada yang meragukan bagamana Changi Cs "mem-vermak" bandara menjadi salah satu destinasi menarik. Buktinya, Bandara Changi Singapura selalu ramai dikunjungi wisatawan dari belahan dunia.
Kini, mereka akan menggarap Bandara Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bentuknya seperti apa, kita tunggu saja.
Yang jelas, sejak pemerintah Indonesia mengumumkan mereka sebagai pemenang tender pengembangan Bandara Labuan Bajo, berbagai persiapan pun dilakukan.
Ya, pemerintah telah menetapkan konsorsium CAS yang terdiri dari PT Cardig Aero Service (CAS), Changi Airports International Pte Ltd (CAI), dan Changi Airports MENA Pte Ltd untuk menggarap pengembangan proyek Bandara Komodo.
Baca Juga: Changi Resmi Kelola Bandara Labuan Bajo
Nantinya, konsorsium CAS akan mengelola Bandara Komodo selama 25 tahun. Pengumuman itu menjadi pertanda untuk pertama kalinya bandara di tanah air dikelola oleh pihak swasta atau asing.
Selama ini, bandara di tanah air dikelola oleh PT Angkasa Pura (AP) I dan AP II (Persero) serta Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Changi Airports International Pte Ltd (CAI) merupakan konsultan manajemen bandara untuk pasar penerbangan global.Didirikan tahun 2004, CAI juga mengelola Bandara Changi di Singapura sekeren yang kita tahu sekarang ini.
Mungkin kita bertanya-tanya, apakah pembangunan Bandara Komodo nanti akan 'berkiblat' pada Bandara Changi di Singapura?
Coba kita lihat, dari track record Bandara Changi. Dari tahun 1988 Bandara Changi sudah menyabet penghargaan sebagai bandara terbaik di dunia dari berbagai ajang penghargaan. Sampai saat ini, Bandara Changi sudah punya lebih dari 500 penghargaan tersebut.
Menilik jauh ke belakang, bandara pertama di Singapura bukanlah Bandara Changi melainkan Bandara Paya Lebar. Barulah di tahun 1981, penerbangan komersil pindah ke Bandara Changi.
Pembangunan Bandara Changi pun bukan barang mudah. Dimulai dari tahun 1975, pemerintah Singapura menggelontorkan dana sebesar USD 1 M untuk membangun bandaranya. Angka yang fantastis kala itu.Baca Juga: Bandara Soetta Kalahkan Changi Soal Ketepatan Waktu
Bandara Changi sendiri juga dibangun di atas tanah reklamasi. Serta, butuh pembebasan lahan.
Terminal 1 Bandara Changi mulai beroperasi pada 1 Juli 1981. Penerbangan perdananya dari Singapura ke Kuala Lumpur, dengan maskapai Singapore Airlines.
Kemudian pelan-pelan, pemerintah Singapura membangun terminal bandara 2, 3 dan terbaru di tahun 2017 kemarin membuka terminal 4. Kemudian, pembangunan terminal 5 juga sedang disiapkan.
Yang menarik, Singapura membangun bandara dengan penuh perhitungan. Bandara bukan tak sekadar tempat naik dan turun dari pesawat, tapi juga sebagai 'one stop destination'.
Kembali ke Changi Airports International (CAI), konsultan manajemen bandara ini berdiri tahun 2004. Saat itu, tugas utamanya adalah mengemas Bandara Changi untuk lebih nyaman dan menambah berbagai fasilitas.
Salah satunya yang bikin dunia terpukau adalah Jewel Changi Airport. Suatu kawasan yang hijau, bagai hutan di dalam bandara.Jewel Changi Airport berada di Terminal 1 Bandara Changi. Di sini terdapat air terjun indoor tertinggi sedunia, HSBC Rain Vortex.
HSBC Rain Vortex punya tinggi 40 meter. Air terjunnya memakai 500.000 liter air, di mana 38.000 liter airnya mengalir tiap menit.
Baca Juga: Video: Jewel Changi Airport,Resmi Dibuka
HSBC Rain Vortex tercipta atas kerjasama antara pihak Bank HSBC serta Changi Airport Group. Untuk diketahui, sejumlah spot di Jewel Changi juga menggandeng brand ternama. Hal itu terlihat dari nama brand terkait di depan nama spot wisatanya.
Kerean kan kalau Bandara Komodo di Labuan Bajo seperti Jewel Changi. Kita gak usa jauh-jauh ke Singapura.
(adh)