INACA Dorong Pemasok Avtur Swasta Masuk Bandara
Kliknusae.com - Monopoli avtur (bahan bakar pesawat) menjadi salah satu pemicu tingginya harga tiket pesawat domestik. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) awal tahun lalu pernah mencemaskan kondisi tersebut.
Presiden pun mengancam jika pertamina tidak bisa menyesuaikan harga avtur, pihaknya akan mengundang pemasok avtur swasta ke industri penerbangan.
Belakangan, Indonesia National Air Carrier Association ( INACA) menyambut baik inisiasi pemerintah yang bakal mengundang swasta untuk hadir sebagai pensuplay avtur.
Baca Juga: Soal Tiket Pesawat, Ini Isi Surat PHRI Ke Presiden
Adapun saat ini, Pertamina masih menjadi satu-satunya pemasok avtur untuk maskapai penerbangan RI.
"Sebetulnya kan dari pemerintah sudah menginisiasi menghadirkan kompetitor untuk penyelenggaraan avtur. Saya pikir untuk memberikan harga yang lebih bersaing itu disambut baik oleh asosiasi," kata Ketua INACA Denon B Prawiraatmadja di Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Dia berharap depo pengisian avtur dari pemasok swasta ini tersedia di beberapa bandara RI dan bersaing dengan pemasok avtur lain.
Sementara itu, saat ini pengisian avtur Pertamina untuk pesawat udara baik domestik maupun internasional terdapat di 65 bandara.
"Saya pikir panjang nanti pelaksanaannya bisa dilakukan di beberapa bandara," ucap Denon.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) juga menyambut baik keputusan Menteri Perhubungan untuk mengundang pemain swasta memasok avtur.
Baca Juga: Presiden Tepati Janji Menghitung Ulang Harga Avtur
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan, Pertamina ingin mendukung bisnis transportasi udara RI lebih baik lagi.
Dengan adanya pemain baru, pihaknya dapat bekerjasama dan memudahkan Pertamina dalam distribusi avtur.
"Kepada pelanggan kami, Garuda, Lion, Sriiwijaya, kami support membangun bisnis transportasi udara yang lebih baik. Sehingga (kami ingin) tidak hanya Pertamina saja. Kami ingin membangun bisnis secara bersama-sama dalam konteks komersial," kata Basuki.
(adh)