PHRI Tak Khawatir Bali dan Pulau Komodo Masuk "No Visit" 2020
Kliknusae.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tak khawatir dengan masuknya Bali dan Pulau Komodo dalam list "No Visit" 2020 yang dilansir majalah travel asal Amerika Serikat, Fodors.com.
"Apa yang ditulis Fodor's tentang Bali itu pengaruhnya tidak terlalu besar. Jadi, tidak perlu khawatirlah. Memang kalau untuk Pulau Komodo ada pengaruh, kalau tarifnya dinaikan. Tinggal pemerintah atau otoritas setempat,mengambil pilihan. Jika pilihannya turis premium, ada kenaikan ya wajar," kata Ketua Umum PHRI Haryadi Sukamdani ketika ditemui Kliknusae.com, pekan ini di Jakarta.
Pemerintah memang berkeinginan untuk membatasi wisatawan dan mengambil segment premium. Dari sisi pendapatan tentu hal ini akan sangat menguntungkan bagi Pulau Komodo.
Baca Juga: Bali dan Pulau Komodo Masuk Daftar "No Visit" 2020
"Setidaknya, pengelolaan lingkungan di Pulau Komodo menjadi lebih baik karena dari kulitas penerimaan pendapatan akan meningkat lebih besar," kata Haryadi.
Namun demikian, pembagian cluster kunjungan wisatawan di kawasan ini bisa diatur mengingat tidak semua orang bertujuan datang ke Pulau Komodo.
Haryadi-yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta agar pemerintah lebih ketat dalam melakukan sosialisasi sampah plastik di spot-spot destinasi. Termasuk di beberapa titik destinasi Bali.
"Untuk sampah plastik,sebetulnya lebih kepada system pengelolaanya limbahnya sendiri. Coba kalau kita datang ke Singapura, tidak ada tuh larangan plastik. Semua ritel kasih plastik. Pertanyaannya, kok mereka bisa," tanya Haryadi.
Baca Juga: Bali Terpukul Atas Pemberitaan Fodor's Travel
Ternyata pemerintah Singapura memiliki teknologi daur ulang yang cukup baik. Ini yang membedakan dengan Indonesia.
"Kalau ditempat kita bocor kemana-mana, karena system pengelolaan limbah plastik jelek sekali. Memang masyarakat harus diedukasi karena disini cukup dilematis. Di satu sisi masih banyak yang buang sampah plastik sembarangan, sementara pemerintah daerah sendiri juga belum memiliki sarana untuk pengelolaan limbah plastik," jelasnya.
Bali dan Pulau Komodo termasuk dua kawasan wisata favorit di Indonesia. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan mancanegara juga banyak yang berkunjung ke dua daerah tersebut, terutama Bali.
Baca Juga: Ketua PHRI Badung Rai: Dalam Membangun Pariwisata Yang Terpenting Komitmen
Sayangnya, Bali dan Pulau Komodo baru-baru ini masuk dalam daftar No List alias destinasi yang tak disarankan dikunjungi pada 2020 oleh media Amerika Serikat (AS), Fodors.com.
Daftar tersebut dibuat untuk mengangkat masalah-masalah etik, lingkungan, hingga politik yang harus dipikirkan sebelum, selama, dan sesudah bepergian oleh para traveler.
(adh)