Inilah Proyek Pendukung Transportasi di 5 Destinasi "Bali Baru"
Kliknusae.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap mendukung kemudahan aksesibilitas pada kawasan destinasi wisata super prioritas 5 "Bali Baru". Dukungannya dengan mewujudkan konektivitas melalui berbagai pembangunan infrastruktur transportasi.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Forum Perhubungan dengan tema "Melihat Kesiapan Infrastruktur Wujudkan Konektivitas di 5 Destinasi Wisata Bali Baru" yang diselenggarakan di Hotel Redtop Jakarta Pusat, Kamis (7/11/19).
"Kita diberi tugas untuk menyelesaikan yang namanya 5 Bali Baru yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Pemerintah tengah membangun banyak kawasan wisata, untuk itu kami akan mendukung dengan memadukan fasilitas pendukungnya yaitu infrastruktur sarana dan prasarana transportasi, agar kemudahan aksesibilitas itu terjadi di titik-titik wisata tersebut," papar Budi yang dikutip dari situs resmi Kemenhub.
Langkah nyatanya, Kemenhub telah melakukan perencanaan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas transportasi di 5 (lima) Bali Baru. Seperti halnya di Danau Toba, sejumlah infrastruktur transportasi telah dan akan dibangun, diantaranya melakukan pembangunan/rehabilitasi 12 Pelabuhan Danau, membuat satu kapal penyeberangan Ro-Ro dan satu unit Bus Air.
Lalu menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, peningkatan jalur KA lintas Araskabu - Tebing Tinggi - Siantar sepanjang 35 km'sp (SBSN), DED pembangunan jembatan dan sistem persinyalan, telekomunikasi, bangunan stasiun, serta pembuatan runway strip tahap I Bandara Sibisa.
Selanjutnya di kawasan Borobudur, Kemenhub akan membangun jalur KA Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, membangun KA Bandara Yogyakarta Internasional Airport - Kulonprogo, elektrifikasi jalur KA lintas Yogyakarta - Solo, menyubsidi operasional angkutan antarmoda, fasilitas integrasi angkutan jalan, fasilitas perlengkapan jalan, dan DED pembangunan jembatan, sistem persinyalan, telekomunikasi, serta bangunan stasiun.
Di Kawasan Mandalika akan dilakukan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, perbaikan fasilitas integrasi angkutan jalan, membiayai subsidi operasional angkutan antaramoda di Mandalika, merehabilitasi Pelabuhan Pamenang, melanjutkan pembangunan Pelabuhan Faspel Gili Terawangan.
Untuk destinasi Likupang akan dilakukan peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, membangun Kapal Bottom Glass di Bunaken, merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang, dan merehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Lembeh.
Terakhir di Labuan Bajo, Kemenhub akan memberikan subsidi operasional antarmoda, memberikan fasilitas integrasi angkutan jalan, pengadaan 2 unit Kapal Bottom Glass seperti di Likupang. Ditambah melakukan pengembangan Terminal Kargo Pelabuhan Labuan Bajo, pembebasan lahan untuk pengembangan bandara, pemotongan bukit daerah transisional, dan perpanjangan runway dari 2450 m x 45 m menjadi 2650 m x 45 m termasuk marking dan pengawasan.
"Tentunya pengembangan yang dilakukan tidak bisa hanya mengandalkan APBN tetapi juga perlu partisipasi sektor swasta nasional maupun asing. Seperti di Bandara Labuan Bajo, kami sedang lakukan kerjasama pengembangan infrastruktur bandara melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diminati sejumlah investor nasional maupun asing. Seperti diamanatkan Bapak Presiden agar 5 Destinasi wisata bisa segera dipromosikan pada tahun 2020, fokus kami pada tahun 2020 adalah menyelesaikan target tersebut," pungkas Budi.***(IG)