Hari Ini, Rektor Perempuan Pertama Unpad Dilantik
Kliknusae.com - Sejarah mencatat. Rektor perempuan pertama Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2019-2024 akan dilantik hari ini,Senin (7/10/2019) di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad,Jalan Dipatiukur No 35,Kota Bandung.
Dia adalah Prof Rina Indiastuti. Mengaku terpilih menjadi rektor Universitas Padjadjaran karena ketentuan takdir.
"Kebetulan baru sekarang (rektor perempuan). Sesuatu takdir kita tidak bisa berdebat kenapa. Mungkin memang takdirnya begitu," ujar Rina di Bandung, kemarin.
Penetapan Rina sebagai rektor dilakukan melalui sidang pleno yang digelar MWA Unpad di Ruang Serba Guna Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Minggu (6/10/2019). Ia terpilih secara aklamasi.
Menurut Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad Rudiantara penetapan Prof. Rina sebagai rektor dilakukan berdasarkan aklamasi yang dilakukan oleh seluruh anggota MWA Unpad.
Proses aklamasi ini menjadi satu kelebihan dalam proses pemilihan rektor di Unpad, mengingat tidak digunakannya sistem voting dalam pemilihan tersebut.
"Aklamasi 100 persen, bahkan tidak dilakukan perhitungan suara," ujar Rudiantara dalam jumpa pers yang digelar di ruang Executive Lounge Unpad.
Jumpa pers tersebut dihadiri oleh seluruh anggota MWA Unpad, termasuk di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil serta Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI Prof. Ismunandar mewakili Menristekdikti.
Lebih lanjut Menteri Komunikasi dan Informatika RI tersebut mengatakan, pemilihan rektor dari 6 Calon Rektor ini bukan untuk mencari yang terbaik. Ia menegaskan, rektor terpilih merupakan sosok yang bisa melengkapi satu sama lain.
"Para 6 Calon Rektor ini mereka saling berkomitmen kalau mereka dipilih, mereka mau mengajak dan memanfaatkan program yang bagus dari yang lain. Yang tidak dipilih, mereka mau mendukung dan menjadi tim dari rektor dipilih. Jadi ini suasananya kekeluargaan tapi tetap mendahulukan kualitas," kata Rudiantara.
Pada proses pemilihan Rektor Unpad 2019-2024 ini, ada sejumlah tahapan yang dilakukan. Mulai dari penjaringan Bakal Calon Rektor secara daring, penetapan Calon Rektor melalui sidang pleno Senat Akademik, hingga meminta masukan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Selain itu, penilaian juga dilakukan dari rekam jejak perilaku media sosial, penilaian dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, hingga asesmen oleh Telkom Assessment Center Indonesia.
Masuk 500 Besar PTN Dunia
Rudiantara mendorong Rektor dipilih dapat menakhodai Unpad untuk masuk menjadi 500 besar perguruan tinggi dunia.
Upaya ini merupakan target pemerintah kepada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
"Kita buat program strategis dan program quick win. Sampai dengan akhir tahun, MWA akan membantu Rektor dipilih untuk menyiapkan program strategisnya," kata Rudiantara.
Sementara itu, Prof. Rina mengatakan, untuk bisa mencapai target 500 perguruan tinggi kelas dunia dibutuhkan kerja sama yang baik dengan seluruh unsur.
"PTN Badan Hukum dituntut masuk 500 top perguruan tinggi dunia, tidak mungkin dijalankan sendirian. Unpad punya momentum baik bersama-sama untuk jalan menuju 500 perguruan tinggi kelas dunia," terang Prof. Rina.
Terkait program quick win, ada sejumlah rencana program yang akan dijalankan. Pertama, Unpad akan mengevaluasi organisasi kemahasiswaan.
Ini bertujuan agar energi mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan dapat tersalurkan dengan baik.
"Mahasiswa kita rancang untuk lulus tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi punya kompetensi lainnya," kata Prof. Rina.
Selain itu, Unpad juga berkomitmen meningkatkan dukungan untuk Jawa Barat. Program keterbukaan akses pendidikan bagi masyarakat Jawa Barat akan tetap dipertahankan. Salah satu wujud dukungan lainnya adanya pendirian Pusat Studi Jawa Barat.
Upaya ini menjadi harapan bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil berharap agar Pusat Studi Jawa Barat di Unpad dapat mendukung penyelesaian beragam problematikan di Jawa Barat dalam lima tahun ke depan.
Rina menyelesaikan studi Sarjana Ekonomi di Unpad pada 1984, Magister Manajemen Industri di ITB pada 1989, dan Doktor Ekonomi Industri di Osaka Prefecture University, Jepang, pada 1999.
Ia pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Unpad 2009-2012, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Keuangan pada 2012-2015.
Pada 2017-2019, Rina menjadi Sekretaris Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti.
Ia kemudian menjadi Plt Rektor Unpad menggantikan rektor sebelumnya yang habis masa jabatan, Tri Hanggono Achmad.
Seperti diketahui, Unpad berdiri 11 September 1957. Hingga kini sudah ada 11 rektor yang memimpin kampus yang berada di Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, dan Pangandaran tersebut.
Adapun Rina menjadi rektor ke-12 dan menjadi rektor perempuan pertama di Unpad. Dikutip dari laman resmi Unpad, berikut ke-11 rektor sebelum Rina:
*1957-1961: Prof. Iwa Koesoemasoemantri
*1961-1964: Prof. R. G. Soeria Soemantri, drg
*1964-1966: Moh Sanusi Hardjadinata
*1966-1973: Prof. R. S. Soeria Atmadja
*1973-1974: Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., LL.M
*1974-1982: Prof. Dr. Hindersah Wiraatmadja
(adh/kom)