Angkasa Pura II Canangkan Flagship Go Global
Kliknusae.com - Presiden Joko Widodo saat memperkenalkan jajaran menteri di Kabinet Indonesia Maju, Rabu 23 Oktober 2019, memberi tugas kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk mendorong ekspansi BUMN ke pasar global.
Menteri BUMN Erick Thohir juga menyatakan agar BUMN tidak hanya besar di dalam negeri. "Kita tidak ingin hanya jago kandang, tapi juga jadi pemain global," tuturnya saat serah terima jabatan Menteri BUMN di Kementerian BUMN.
Sejalan dengan hal tersebut, Angkasa Pura II (AP II) melalui siaran persnya mengungkapkan, sejak awal tahun 2019 ini telah mencanangkan Flagship Go Global sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis dan mencapai visi sebagai "The Best Smart-Connected Airport Operator in The Region".
Dalam Flagship Go Global itu, ada 3 program utama yang saat ini sedang dijalankan, yaitu Go International, Go Digital, dan Go Excellence.
Menurut President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, implementasi dari Flagship Go Global tersebut antara lain mengelola bandara di luar negeri, bermitra strategis dengan operator bandara kelas dunia, dan meningkatkan kompetensi karyawan hingga berstandar global.
"Kami tengah menjajaki pasar untuk pengelolaan dan pengembangan di berbagai negara seperti misalnya di Afrika. Saat ini kami juga sedang menjajaki peluang untuk mengelola bandara di kawasan ASEAN seperti di Thailand," ungkap Awaluddin.
Adapun bandara-bandara potensial di Afrika yang sudah dan tengah dijajaki AP II, antara lain di Mauritius, Madagaskar, Zanzibar, Tanzania, dan Nigeria. Selain di Afrika, Angkasa Pura II juga pernah mengikuti proses tender pengelolaan operasi Bandara Clark, Filipina di tahun 2018 lalu.
Awaluddin juga mengungkapkan, Angkasa Pura II saat ini juga tengah mencari mitra operator bandara berkelas dunia untuk mengembangkan dan mengelola salah satu bandara di bawah Angkasa Pura II.
"Saat ini kami tengah menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu," ungkapnya.
Lebih lanjut Awaluddin menjelaskan, "Melalui kerja sama dengan mitra strategis maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia".
Harapannya dari kerja sama Angkasa Pura II dengan mitra strategis di Bandara Kualanamu, dapat meningkatkan traffic penumpang internasional dan domestik menjadi 20 juta penumpang dalam 5 tahun ke depan, pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia lainnya.
Kemudian untuk perihal meningkatkan kompetensi karyawan, AP II kini telah memiliki Airport Learning Center sebagai kawah candradimuka para talenta di sektor kebandarudaraan. Di samping itu, karyawan AP II berkesempatan mendapat beasiswa di universitas dalam negeri dan luar negeri.
Selain itu, juga mengikuti berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia, seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Angkasa Pura II, tutur Awaluddin, juga mengajak seluruh stakeholder di industri penerbangan di Indonesia untuk bersama-sama dapat bersinergi dan merumuskan strategi yang tepat agar pelaku sektor penerbangan nasional dapat berkiprah di pasar global.
"Kita harus menjalankan konsep Indonesia Incoporated, harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal," tutur Awaluddin.
Saat ini, AP II sendiri merupakan operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola 19 bandara di Tanah Air, termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. Di tahun 2020, AP II dipastikan akan mengelola 20 bandara dengan tambahan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.*** (IG)