Menelisik Keseriusan Selandia Baru Menjadikan Bali Tujuan Favorit
Klik nusae - Maskapai penerbangan asal Selandia Baru, Air New Zealand, akan menambah kapasitas kursi hingga 80 persen untuk penerbangan menuju Bali pada 2020. Pasalnya, Bali merupakan salah satu destinasi favorit masyarakat Selandia Baru.
Menurut Air New Zealand Chief Revenue Officer Cam Wallace, hal itu merupakan peluang bisnis menjanjikan.
Pergerakan wisatawan Selandia Baru ke Indonesia memang menunjukan tren positif dalam beberapa tahun terkahir.
Pada 2017, jumlah kunjungan wisatawan sekitar 106.941 orang. Jumlah ini naik 2 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, pada 2016 arus masuk wisatawan Negeri Kiwi berjumlah 105.393 orang. Sepanjang 2018, jumlah wisatawan Selandia Baru naik 20,03 persen dari 2017, dengan angka riil kunjungan mencapai 128.324 orang.
Pada periode Januari-November 2018, Wisatawan Selandia Baru memiliki 3 destinasi favorit, yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau (Kepri).
Tercatat, sekitar 102.982 wisatawan mengunjungi Bali pada periode itu. Wisatawan yang berkunjung ke Jakarta mencapai 8.103 orang.
Tanjung Uban (Kepri) berada di posisi ketiga dengan 2.053 wisatawan. Selain Tanjung Uban, Batam juga menjadi destinasi favorit dengan jumlah 1.791 wisatawan.
"Dengan potensi itu, Air New Zealand akan memperpanjang musim terbangnya menjadi lebih dari 2 bulan. Artinya, ada penambahan kapasitas kursi signifikan," ucap Wallace.Nantinya, Air New Zealand menyediakan 30.000 kursi tambahan dengan total 50 penerbangan ekstra. Alhasil, aksesibilitas wisatawan Negeri Kiwi ke Bali semakin optimal karena ketersediaan jumlah tiket makin banyak.
"Ini tentu memudahkan wisatawan. Mereka semakin mudah mengakses keindahan Bali," kata Wallace dalam keterangan tertulis, Minggu (21/7/2019).
Saat ini, Air New Zealand baru mengoperasikan 3 penerbangan per pekannya, sejak Juni hingga Oktober 2019.
Pada masa libur sekolah di Selandia Baru, jumlahnya menjadi 4 penerbangan per pekan. Adapun maskapai itu menggunakan pesawat Boeing 787-9 Dreamliner.
Untuk itu, Air New Zealand berencana menambah jumlah penerbangan hingga 6 kali sepekan. Hingga kini, rencana itu masih menunggu persetujuan regulator.
Apabila diijinkan, penerbangan tersebut dapat dinikmati mulai 11 April hingga 24 Oktober 2020.
Sebagai informasi, Air New Zealand menawarkan dua kelas layanan, yakni bisnis dan ekonomi dengan harga kompetitif.
Untuk kelas bisnis, pada 11 April 2020, Air New Zealand memberikan harga khusus sebesar 1.558 dollar Amerika Serikat (AS) per pax.
Harga tersebut jauh lebih murah dari harga normal, yang dibanderol hingga 4.046 dollar AS per pax.
Sementara itu, kelas ekonomi terbagi dalam 4 ketegori. Pertama, kategori Seat yang tiketnya dijual dengan harga 541 dollar AS per pax.
Kedua, kategori Seat+Bag dengan harga 571 dollar AS per pax.
Ada juga kategori The Works seharga 621 dollar AS per pax. Terakhir, kategori Premium Economi dijual dengan harga 968 dollar AS per pax.
Khusus 11 April 2020, Air New Zealand memberikan harga khusus untuk kelas ekonomi poros Auckland-Denpasar, yakni mulai 541 dollar AS per pax.
Sementara pada hari normal, harga tiketnya berkisar 823 dollar AS hingga 833 dollar AS per pax. Potensi bisnis menjanjikan Terkait peluang bisnis dari penambahan seat itu, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata ( Kemenpar) Rizki Handayani menjelaskan, bisnis dengan poros utama wisata Bali selalu menguntungkan dan berkembang.
"Destinasi Bali memang sangat kompetitif. Bisnis yang dikembangkan dengan memakai poros utama ini selalu tumbuh menjanjikan. Minat pasar mancanegara terhadap destinasi Bali sangat tinggi," terang Rizki.
Menurutnya, Air New Zealand sangat peka dalam menangkap potensi tersebut. Dia pun menyambut baik rencana penambahan kursi tersebut.Tak hanya menguntungkan bagi maskapai, langkah itu juga berdampak positif bagi pariwisata Bali. Dengan begitu, pergerakan wisatawan Selandia Baru ke Bali akan meningkat.
"Secara ekonomi tentu bagus bagi industri yang ada di dalamnya. Dengan penambahan seat, keuntungan Air New Zealand makin besar," terang Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV (Australia, Selandia Baru, Oceania) Kemenpar Edy Wardoyo.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyambut baik kebijakan Air New Zealand itu. Menurutnya, penambahan kursi memang harus dilakukan bagi maskapai yang ingin mengembangkan bisnisnya.
"Apalagi, menggunakan Bali sebagai poros utama memang selalu positif. Pasar di dunia sudah mengenal keindahan alam dan budaya Bali. Amenitasnya juga luar biasa di sana," pungkas Arief
(adh/kom)