Ada 18.705 Pengusaha Nikmati KUR Pariwisata
Klik nusae - Kabupaten Banyuwangi,Jawa Timur mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia. Terutama dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor pariwisata.
Salah satunya dengan diluncurkannya program dengan label Penyaluran KUR Sektor Pariwisata dan Implementasi Keuangan Inklusif.
Program Penyaluran KUR Pariwisata ini merupakan bagian dari proses pengembangan sektor pariwisata nasional,yang ditetapkan sebagai leading sector pertumbuhan ekonomi nasional oleh Presiden Joko Widodo.
Program Penyaluran KUR Pariwisata secara simbolis diluncurkan di Pendopo Shaba Swagata, Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (19 Juli 2019).
Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakilkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, Bupati Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Hadir pula pada kesempatan yang sama VP Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Sunarna Eka Nugraha, para perwakilan bank-bank Himbara, perusahaan penjamin dan BUMN lain, serta ratusan pelaku di bidang pariwisata dari Banyuwangi dan sekitarnya.
Aktivitas tersebut digelar dengan semangat untuk memotivasi para pelaku di bidang wisata agar tidak khawatir untuk terus mengelola dan mengembangkan usahanya.
Mereka tidak perlu takut akan kekurangan sumber pembiayaan untuk memperkuat pengelolaan usaha di kawasan wisata karena BNI dan perbankan nasional lainnya telah siap menyalurkan KUR dengan mekanisme yang lebih memudahkan bagi para UMKM.
Kemudahan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.8 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.
Dalam prakteknya, kebijakan tersebut lebih memprioritaskan pada sektor produksi yaitu sektor yang menambah jumlah barang dan/atau jasa di sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, sektor pertambangan garam, sektor pariwisata, sehingga akses pendanaan jauh lebih mudah dan tepat sasaran.
Dalam sambutan, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono mengungkapkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Himbara melakukan gerakan ini sebagai salah satu bentuk sinergi dalam mengembangkan Sektor Pariwisata.
Pelaku UMKM di sektor wisata menjadi layak menerima KUR sepanjang tergolong sebagai usaha kecil.
Selain itu, bersama Bank-bank Himbara, pemerintah juga mendorong adanya pendampingan budidaya serta peningkatan hasil produksi dengan dukungan KUR serta percepatan program berupa Corporate Social Responsibility (CSR).
Sementara itu, Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Himbara atas pelaksanaan Kegiatan Penyaluran KUR Pariwisata.
"Pemerintah terus mendorong Banyuwangi untuk selalu memunculkan inovasi-inovasi yang mendukung sektor pariwisata oleh karena itu di tahun 2019 Banyuwangi mengusung Majestic Banyuwangi Festival 2019 yang berisi rangkaian 99 event budaya Banyuwangi yang akan diselenggarakan sepanjang tahun 2019," ujarnya.
Di lain kesempatan, Sunarna Eka mengungkapkan dalam mendukung program pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata, BNI hadir sebagai penyedia layanan perbankan hingga proses pendanaan bagi pegiat UMKM.
Adapun portofolio penyaluran KUR BNI di sektor pariwisata pada Kuartal II 2019 mencapai Rp 3,11 triliun dengan total debitur sebanyak 18.705 debitur sektor pariwisata.
Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi sendiri, portofolio penyaluran KUR Pariwisata BNI mencapai Rp 130 miliar dengan total debitur sebanyak 4.305 debitur.
Pada acara ini, BNI memberikan bantuan CSR berupa Bantuan Alat Batik kepada kelompok pengrajin batik di Kabupaten Banyuwangi.
Rekening Digital
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan demo pembukaan rekening digital serta transaksi pembayaran nontunai guna mendukung implementasi keuangan inklusif.
Demo transaksi pembayaran nontunai oleh BNI merupakan hasil kerja sama antara BNI Cabang Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yaitu layanan pembayaran pajak daerah berupa pajak restaurant yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Dengan adanya demo tersebut diharapkan masyarakat mendapat wawasan lebih dan dapat mengimplemetasikan keuangan inklusif dikehidupan sehari-hari.
(rls)