Mahalnya Tiket Pesawat,Hotel Di Maluku Sepi
Klik nusae - Dampak kenaikan harga tiket pesawat kian meluas. Hampir seluruh daerah di Indonesia mengeluhkan kondisi ini. Tak terkecuali yang bergerak di industri perhotelan.
Kenaikan harga tiket pesawat sampai saat ini memang masih menjadi permasalahan krusial bagi sebagian besar calon penumpang.Khususnya menjelang libur lebaran 2019, sehingga mereka memilih menunda perjalanan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) provinsi Maluku, Theni Borlola, mengatakan kenaikan harga tiket pesawat juga memengaruhi tingkat hunian hotel di Maluku.
"Kenaikan harga tiket dan penerapan bagasi berbayar sangat mempengaruhi tingkat hunian hotel di provinsi Maluku," kata Theni, sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (12/6/2019).
Ia mengatakan kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan sepinya hunian hotel karena kurangnya minat masyarakat untuk berlibur di dalam negeri.
Hal ini berdampak signifikan bagi pengusaha hotel di luar pulau Jawa terutama di kawasan Indonesia Timur.
"Kenaikan ini jelas tidak menguntungkan pengusaha perhotelan di Maluku, karena kami tidak punya pilihan angkutan selain pesawat dan kapal laut," katanya.
"Di pulau Jawa bisa dijangkau dengan angkutan darat, sehingga kondisi ini tetap stabil."
Theny menjelaskan penurunan hunian ini juga disebabkan karena tidak ada kegiatan berskala nasional, khususnya di kota Ambon.
"Penurunan juga terjadi di online travel agent, padahal metode booking online merupakan idola pengusaha hotel. Kita berharap kebijakan ini ditinjau kembali karena jika tidak usaha di dunia perhotelan akan merosot," tambahnya.
Terkait hal ini Kepala Dinas Pariwisata Maluku, Habiba Saimima, menuturkan tiket pesawat yang mahal sejak akhir 2018 mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara ke Maluku.
Mahalnya harga tiket pesawat juga mempengaruhi target kunjungan wisatawan mancanegara ke Maluku pada 2018 sebanyak 25.000 orang hanya terealisasi 18.979 orang.
Sedangkan, ia melanjutkan, untuk wisatawan nusantara dari target 150.000 orang hanya terealisasi 116.898 orang.
Pihaknya memanfaatkan berbagai ajang, baik lokal, nasional maupun internasional untuk mengintensifkan promosi aneka pesona wisata di daerah ini untuk menjaring Wisatawan mancanegara maupun nusantara.
(adh/ant)