Ekspor dari Pariwisata Internasional Mencapai USD 1,7 Triliun
Klik nusae - Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) merilis laporan hasil nilai ekspor dari pariwisata internasional yang mencapai angka USD 1,7 triliun pada tahun 2018 atau meningkat sebesar 4% dari tahun sebelumnya.
Selama tujuh tahun berturut-turut, nilai ekspor pariwisata tumbuh lebih cepat daripada ekspor barang dagangan (+ 3%). Hal tersebut mencerminkan permintaan yang kuat untuk perjalanan internasional di lingkungan ekonomi yang umumnya kuat.
Pertumbuhan perjalanan wisata internasional dari banyak sumber pasar di seluruh dunia memicu pendapatan hingga mencapai total USD 1,7 triliun. Angka tersebut disumbang sebanyak 29% dari ekspor layanan global dan 7% dari keseluruhan ekspor barang dan jasa.
Dengan angka-angka itu, sektor pariwisata internasional berada di antara lima sektor ekonomi teratas di dunia. Posisinya di atas industri makanan dan otomotif, namun masih di bawah manufaktur kimia dan industri bahan bakar.
Bersumber dari siaran pers UNWTO, Sekretaris Jenderal UNWTO, Zurab Pololikashvili menuturkan, "Daripada meningkatkan volume, kita perlu meningkatkan nilainya. Kami senang melihat bahwa ekonomi yang baru muncul dan maju di seluruh dunia mendapat manfaat dari meningkatnya pendapatan pariwisata".
"Pendapatan dari pariwisata internasional diterjemahkan menjadi pekerjaan, kewirausahaan dan situasi yang lebih baik bagi masyarakat dan ekonomi lokal, sambil mengurangi defisit perdagangan di banyak negara," sambungnya.
Secara rinci total ekspor dari pariwisata internasional diraih angka sejumlah USD 1.448 miliar dari penerimaan pariwisata internasional atau pengeluaran wisatawan di destinasi. Dan senilai USD 256 miliar dalam layanan transportasi penumpang internasional.
Penerimaan pariwisata internasional meningkat 4% secara riil sesuai dengan fluktuasi nilai tukar dan inflasi mencapai USD 1.448 miliar pada tahun 2018. Sekitar USD 100 miliar lebih dari tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan peningkatan 6% dalam kedatangan wisatawan internasional pada tahun 2018.
Berdasarkan wilayah, Asia dan Pasifik memimpin dengan pertumbuhan penerimaan pariwisata internasional 7%, diikuti oleh Eropa dengan kenaikan 5%. Timur Tengah melihat pertumbuhan 3%, Afrika (+ 1%), dan Amerika mencatat hasil yang lebih sederhana (0%). Eropa Tengah dan Timur serta Asia Tenggara adalah subregional dengan pertumbuhan terkuat yaitu sebesar + 9%.
Di antara sepuluh pasar sumber utama dunia, Prancis dan Rusia mencatat pertumbuhan 11% dalam pengeluaran pariwisata internasional pada tahun 2018. Australia mengalami peningkatan 10%. Sementara China menjadi negara terbesar dalam pengeluaran pariwisata internasional pada 2018, mencapai angka 277 miliar dolar AS, meningkat 5% dari tahun sebelumnya. Disusul Amerika Serikat diurutan kedua yang menghabiskan 144 miliar dolar AS, meningkat 7% dari tahun sebelumnya.
Negara lainnya, seperti Inggris tumbuh 3% pada tahun 2018, Italia meningkat 4%, Jerman dan Republik Korea masih sama dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya turun peringkat, Spanyol dengan pengeluaran 12%.*** (IG)