Luar Biasa,Presiden Siapkan Dana Rp 5 Triliun Untuk Kebudayaan

JELAJAH NUSA - Sebuah babak baru akan dimulai bagi pelaku seni dan budaya tanah air. Presiden Joko Widodo telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 triliun mulai tahun depan sebagai dana abadi kebudayaan.

Dana ini nanti akan digunakan untuk meningkatkan penyelenggaraan pentas seni dan acara kebudayaan lainya.

"Pak Jokowi mengatakan iya dan dimulai tahun depan Rp5 triliun untuk lima tahun pertama,"demikian disampaikan budayawan Goenawan Mohammad (GM) usai bertemu dengan Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/12/2018).

GM tidak sendiri, ada 30-an budayawan yang ikut dalam pertemuan yang berlangsung pada petang hari di Istana Merdeka,Jakarta tersebut.

GM menyambut baik rencana pengadaan dana abadi kebudayaan. Dana itu bisa digunakan untuk membantu pementasan, latihan tari, puisi, serta musik yang selama ini sulit dilakukan.

"Mementaskan itu ngemis-ngemis. Festival tari internasional yang sekian tahun itu setiap tahun dulu ngemis dan tidak dapat," tuturnya.

GM menyatakan pemerintah memang wajib memajukan kebudayaan negaranya. Program dana abadi kebudayaan baru akan dilakukan pertama kali saat era Jokowi.

Selama ini, kata GM, belum ada pemerintahan yang mau memberikan dana abadi kebudayaan.

"Dalam sejarah Indonesia ini pertama kali. Jadi Pak Jokowi membangun membuat sejarah. Tapi kalau, ini tambahannya perih nih, kalau beliau tidak dipilih lagi ya bubar," tuturnya.

Menurutnya, perlakukan kebudayaan itu sebagai sumber kreativitas bangsa karena dengan penciptaan hal baru dilahirkan. Itu bagus sebagai menghayati perbedaan dan pembaharuan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi memang membuka ruang guna mendengar masukan serta keluhan para budayawan dan seniman selama ini di lapangan.

"Saya bisa mendengar, berdiskusi, dan mendapatkan masukan-masukan mengenai strategi kebudayaan. Sebagai sebuah arah umum untuk kemajuan kebudayaan 20 tahun yang akan datang. Saya persilakan, saya akan banyak mendengar," kata Jokowi sebagaimana disampaikan GM.

Sebelumnya presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada beberapa budayawan dan seniman dalam acara Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.

Salah satu penghargaan tersebut diberikan kepada Sastrawan Putu Wijaya yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kesusastraan dan kebudayaan dalam rentang waktu yang panjang.

Bahkan sejak usia remaja hingga sekarang di usia 74 tahun,Putu telah menulis 30 novel, 40 naskah drama, sekitar 1.000 cerpen, esai-esai, dan karya-karya lain.

"Saya merasa terhormat dapat menyerahkan Penghargaan Kebudayaan kepada Putu Wijaya yang datang dengan duduk di kursi roda," kata Jokowi akun instargram pribadinya.

Selain Putu Wijaya, ada tiga tokoh budaya lain yang menerima penghargaan yakni Ismojono dan Hubertus Sadirin, anggota tim pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1973 hingga 1983, dan sastrawan D. Zawawi Imron, penyair dan pendakwah yang terus menyiarkan kebajikan sastra dan religi ke seluruh Indonesia.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya