Orang Kaya Indonesia Ramai-ramai ‘Wisata Vaksin’ Ke Luar Negeri
JAKARTA, KLIKNUSAE.com – Ketika sebagian besar masyarakat di Indonesia menunggu giliran mendapatkan vaksin Covid-19, orang kaya Indonesia memiliki pergi keluar negeri.
Mereka ramai-ramai meninggalkan Tanah Air untuk ke Amerika Serikat (AS) untuk mendapat vaksin COVID-19 dengan merek Pfizer, Moderna atau Johnson & Johnson.
"Tidak ada yang salah dengan mendapatkan suntikkan (vaksin) di luar negeri, semuanya kembali ke preferensi pribadi saya kira," kata WNI bernama Nona Razak dikutip dari ABC News, Senin 19 Juli 7 2021.
BACA JUGA: Bangun Sentra Vaksinasi, Pemprov Menggandeng 2.000 Perusahaan
Selain untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dengan merek yang dimaunya, Razak menjelaskan kunjungannya ke AS juga sambil menengok anaknya yang sedang menyelesaikan pendidikan.
"Saya punya anak yang belajar di sini. Kami sudah membuat rencana untuk mengunjungi mereka, dan AS kebetulan menawarkan vaksin gratis. Jadi saya berpikir, Mengapa kita tidak melakukan keduanya," tuturnya.
"Preferensi saya adalah Pfizer, tetapi kami tidak tahu kapan bisa mendapatkannya di Indonesia sampai kami memutuskan kesempatan ke AS," tambahnya.
BACA JUGA: ASITA-nya Amerika Meyakini Joe Biden Bisa Segera Pulihkan Industri Pariwisata
Razak sendiri telah mendapatkan suntikkan kedua Pfizer. Dia bersama keluarganya dikatakan akan kembali ke Indonesia lagi dalam dua minggu mendatang.
Antusiasme Orang Indonesia Wisata Vaksin ke AS Tinggi
Seperti diketahui, AS memang menggelar wisata vaksinasi sejak Mei lalu dan diatur oleh beberapa travel agent. Antusiasme orang kaya Indonesia untuk pergi ke AS terbilang cukup tinggi.
AS mengizinkan suntikan vaksin ke orang-orang yang memegang visa negara itu. Bahkan mereka bisa mendapat vaksin secara gratis.
"Antusiasmenya sangat tinggi, kami mendapat banyak pertanyaan karena mereka mengincar vaksin yang belum ada di Indonesia, seperti Pfizer atau Moderna," kata Kepala Pemasaran ATS Travel Josephine Nathania Lienardi.
ATS sendiri menawarkan paket perjalanan vaksinasi dengan banderol yang dimulai dari Rp 14 juta selama tiga malam di Los Angeles. Rata-rata perjalanan dilakukan Juni hingga November.
"Mereka bisa memilih untuk mendapatkan suntikan atau tidak sama sekali, itu terserah mereka," kata travel agen itu lagi. ***
Sumber: detikcom