Karyawan Perhotelan Jalani Test Rapid Antigen, Gubernur Ingatkan Lonjakan Covid-19
Video penjelasan Corporate Human Resources and General Affair (HR & GA) Manager PT. Sari Ater, H. Dadang Muh Djulia terkait Test Rapid Antigen karyawan.
BANDUNG, Kliknusae.com - Hari pertama masuk kerja setelah Libur Lebaran 2021, karyawan perhotelan menjalani Test Rapid Antigen.
Seperti halnya yang dilakukan karyawan Head Office (HO) PT Sari Ater Bandung, Selasa 18 Mei 2021, mereka diminta untuk swab antigen yang berlangsung di Sari Ater Kamboti Hotel & Convention di Jl Lemah Neundeut No 7, Selasa 18 Mei 2021.
"Sebelum memulai kerja kembali, kami melakukan pemeriksaan Test Rapid Antigen. Kami pandang perlu karena ada beberapa diantara karyawan yang selama Lebaran bertemu banyak orang. Sehingga kebijakan ini untuk memastikan, mereka dalam kondisi sehat semua," jelas Corporate Human Resources and General Affair (HR & GA) Manager PT. Sari Ater, H. Dadang M Djulia ketika ditemui Kliknusae.com, pagi ini.
Dari hasil Test Rapid Antigen yang dijalani, semua dinyatakan negative dan diperbolehkan untuk kembali bekerja.Antisipasi Lonjakan Covid-19 Pascalibur Lebaran 2021
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran 2021.
Selain melakukan pengetesan di 17 titik, lanjut Ridwan Kamil, pihaknya mendorong ketua RT/RW untuk mendata warganya yang mudik untuk melakukan tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR.
Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil menuturkan antisipasi penularan COVID-19 dari pemudik yang kembali ke Jabar di lingkungan rukun warga dilakukan untuk mencegah munculnya klaster COVID-19 di permukiman.
"RT/RW wajib melaporkan siapa saja warganya yang hilang selama Lebaran, artinya dia mudik. Lalu, mereka (pemudik) akan kami prioritaskan melakukan tes COVID-19, baik rapid test antigen maupun PCR," kata Kang Emil.Pengetesan COVID-19, kata Kang Emil, akan diutamakan bagi pemudik yang berasal dari kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya.
Dua kawasan tersebut menjadi sumber pemudik sedangkan kapasitas pengetesan di 17 titik mencapai 200 tes per hari.
"Ada 17 titik yang sudah disiapkan masing-masing titik 200 pengetesan jadi per hari sekitar 3.500-an pengetesan rapid test antigen," katanya.
Kang Emil melaporkan selama pelarangan mudik Lebaran, petugas gabungan memeriksa 492.821 kendaraan di 158 titik penyekatan. Dari jumlah tersebut, sekitar 220.000 kendaraan diputarbalikkan.
Selain memutarbalikkan kendaraan, petugas gabungan mengetes 6.000 pemudik dan wisatawan secara acak. Hasilnya, 50 pemudik dan tiga wisatawan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kita menemukan dari pengetesan wisatawan ada tiga yang positif COVID-19. Kalau dari pemudik, ada 50 positif COVID-19 dan sudah ditindak lanjuti. Ini menunjukkan kekhawatiran itu nyata adanya," tuturnya.
Ditambahkan Kang Emil, sebanyak 1.708 pemudik yang lolos penyekatan menjalani isolasi mandiri selama lima hari di tempat tujuan mudik.
Pemerintah desa dan kelurahan mengawasi secara langsung dan memastikan pemudik yang lolos benar-benar menjalani isolasi mandiri.
Selama peniadaan mudik berlangsung di 5.899 desa dan kelurahan di Jabar, terdapat posko mudik tingkat desa sebanyak 13.523 dan di tingkat kelurahan sebanyak 2.789 posko. Untuk ruang karantina, sebanyak 4.229 unit ruang tersebar di desa dan 619 unit di kelurahan. (adh)