Festival Budaya Bumi Baduran Jadi Tonggak Tradisi Cirebon
CIREBON, Kliknusae.com - Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, bersama Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Hartono, membuka Festival Budaya Bumi Baduran yang terselenggara di SMPN 1 Suranenggala, Senin (29/3) malam.
Dalam sambutan tersebut, Bupati mengatakan pentingnya budaya bagi kehidupan umat manusia. Dirinya pun mengajak masyarakat kabupaten Cirebon agar mencintai budaya lokal.
"Mengutip sebuah ungkapan bahwa dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan seni hidup akan menjadi indah," kata Imron, dilansir Kliknusae.com dari Suara Cirebon.
Imron menyebutkan bahwa festival budaya menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-539 Kabupaten Cirebon.
"Saya menyimak sejarah Bedulan sangat menarik. Ternyata masyarakat Suranenggala adalah orang-orang hebat. Suranenggala terdiri dari dua kalimat yaitu Sura bermakna berani dan Nenggala ini berarti senjata, senjata yang dipegang pada waktu itu adalah doa, bukan senjata tajam seperti celurit tapi dengan doa. Saya ingin mengajak kepada generasi muda agar setiap kisah sejarah harus diresapi dan dicari benang merahnya lalu dicocokan dengan situasi dan kondisi saat ini," lanjutnya.
Imron juga mengajak masyarakat melestarikan budaya sebagai identitas bangsa.
"Identitas suatu bangsa jika bangsa tidak mempunyai budaya, maka akan kehilangan jati dirinya. Sebagai bupati saya ingin budaya ini terus eksis hal ini ditandai dengan setiap hari Kamis di jajaran aparatur pemerintahan hingga level desa, kita pakai baju adat supaya kita ingat bahwa Cirebon memiliki karakter dan bahasa sendiri," tegasnya.
Sementara itu, Camat Suranenggala Indra Fitriani mengatakan, Gelaran Festival Budaya Bumi Baduran bertujuan untuk tetap melestarikan dan memperkenalkan budaya "Wong Bedulan" yang sampai saat ini masih lestari.
"Selain sebagai tontonan festival ini juga dijadikan sebagai tuntunan, karena dalam festival ini juga dikupas tentang apa dan bagaimana budaya tersebut ada sehingga diharapkan bisa dijadikan bahan literasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai budaya daerah," kata Fitriani.
Festival ini juga digelar secara daring, demi keamanan dari pandemi Covid-19. Kegiatannya dilaksanakan selama dua hari. Pada 29 Maret 2021 di SMP Negeri 1 Suranenggala selanjutnya 2 April 2021 di Pancer Sungai Winong (Taman Mangrove Desa Muara).
"Saya berharap Suranenggala punya panggung budaya yang bisa menampilkan seni budaya Suranenggala setiap akhir pekan, sehingga bisa menjadi tujuan wisata budaya di Kabupaten Cirebon," pungkasnya Fitriani. (JV/TSS)