KAI Menunda Peluncuran KA Wisata Jaka Lalana, Ini Alasannya

KLIKNUSAE.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menunda pengoperasian KA Wisata Jaka Lalana rute Jakarta–Cianjur hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penundaan ini dilakukan karena perusahaan masih memusatkan perhatian pada penanganan jalur kereta api yang terdampak bencana di sejumlah wilayah Sumatera.

Humas KAI Daerah Operasi 2 Bandung, Hardoyo, mengatakan keputusan tersebut telah dikoordinasikan dengan Gubernur Jawa Barat serta para kepala daerah di kabupaten dan kota yang dilintasi kereta wisata itu.

“KAI dan Gubernur Jawa Barat sepakat menunda pengoperasian KA Jaka Lalana karena saat ini KAI masih fokus menangani dampak bencana di Sumatera. Terutama pada jalur kereta yang terdampak,” ujar Hardoyo, Minggu 14 Desember 2025 .

Menurut dia, KAI memprioritaskan pemulihan infrastruktur perkeretaapian di wilayah terdampak hingga seluruh penanganan selesai.

Setelah itu, pengoperasian KA Wisata Jaka Lalana akan kembali direncanakan.

Kereta tersebut sebelumnya telah menjalani uji coba dengan membawa lima rangkaian hingga Stasiun Cianjur.

Lima rangkaian itu terdiri dari dua gerbong khusus kereta wisata, dua gerbong eksekutif, dan satu gerbong kereta makan.

alam uji coba, KA Jaka Lalana melintas di 17 stasiun, mulai dari Jakarta, Bogor, Sukabumi, hingga Cianjur.

Hardoyo memastikan hasil uji coba menunjukkan kereta wisata tersebut layak beroperasi.

Pada tahap awal, KA Jaka Lalana direncanakan melayani perjalanan akhir pekan.

Jadwal operasional harian akan dievaluasi sesuai dengan tingkat permintaan penumpang.

“Setelah penanganan bencana di Sumatera tuntas, kami tinggal meluncurkan pengoperasian KA wisata ini. Berbagai paket wisata akan ditawarkan, menyesuaikan potensi kabupaten dan kota yang dilintasi,” kata Hardoyo.

Ia menambahkan, kehadiran KA Wisata Jaka Lalana diharapkan mampu mendongkrak angka kunjungan wisata. Sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilewati jalur kereta tersebut.

Pemerintah daerah pun telah menyiapkan paket wisata pendukung.

Untuk wilayah Cianjur, misalnya, wisatawan tidak hanya diarahkan ke Situs Megalitikum Gunung Padang.

Mereka juga dapat turun di Stasiun Lampegan untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah destinasi wisata lain di sekitarnya. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae