Ustadz KH Muhammad Kholilulloh: Usia Bertambah, Keimanan Harus Semakin Kuat
KLIKNUSAE.com – Tausiyah Ustadz KH Muhammad Kholilulloh mewarnai acara tasyakuran Sari Ater Kamboti Anniversary ke-5 yang digelar pada Kamis, 11 September 2025 di Cempaka Resto.
Dalam kesempatan itu, Kholilulloh mengingatkan pentingnya menjadikan bertambahnya usia sebagai momentum memperkuat kualitas iman.
“Bertambah usia hendaknya mendorong lahirnya keimanan yang semakin baik. Menjaga akidah menjadi sangat penting dalam situasi apapun. Oleh sebab itu, ketaatan dan disiplin harus terus dijaga,” ujarnya.
Ia mencontohkan keteguhan mental yang ditempa dalam pendidikan militer.“Kita boleh mencontoh kerasnya pendidikan di militer. Itu untuk menanamkan mental baja, bukan mental cengeng. Nah, maksudnya buat kita apa? Artinya kita juga harus punya mental baja,” katanya.
Menurut Kholilulloh, godaan dalam kehidupan seringkali menguji akidah.
Tergiur Harta
Ia menyoroti fenomena pengorbanan prinsip hanya karena tekanan ekonomi maupun faktor hubungan pribadi.
“Kadang-kadang karena cowok ganteng, tapi berbeda keimanan, akhirnya mengambil keputusan singkat," pesannya.
"Mau saja menikah karena tergiur harta. Padahal memilih laki-laki bagi seorang perempuan sangat penting, sebab nantinya ia akan menjadi imam dalam rumah tangga,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Sari Ater Kamboti, Vini Noviani, menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan.Utamanya, atas dedikasi yang telah diberikan selama lima tahun perjalanan perusahaan.
“Terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah membersamai dalam memajukan perusahaan," ujar Vini.
Di tengah tantangan yang tidak ringan, dedikasi masih terlihat nyata."Teruslah bersemangat. Semoga kondisi perekonomian secara umum kembali membaik dan kita terus berdoa untuk itu,” ungkapnya.
Syukuran berlangsung hangat dengan kehadiran seluruh karyawan lintas divisi.
Turut hadir dalam barisan undangan DOSM Sari Ater Dian Radian, Yulianto Hardjoutomo Bisnis Support Manager Sari Ater Hospitality (AMA), Annisa Primanty Human Capital (HC) serta sejumlah tamu lainnya. ***