KLIKNUSAE.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung bergerak cepat.

Sejak 15 Mei lalu, tim pemeriksa diturunkan ke lapangan guna memastikan hewan kurban yang dijual memenuhi syarat kesehatan dan syariat.

“Mayoritas petugas adalah dokter hewan profesional,” ujar Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, dalam sebuah talkshow di Radio Sonata, Jumat, 23 Mei 2025.

Total 146 personel dikerahkan yakni 90 dari internal DKPP, sisanya berasal dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jabar 1.

Kemudian, ada dari Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran, serta Fakultas Informatika Telkom University.

Sementara itu, pemeriksaan dilakukan menyeluruh. Mulai dari,  visual, klinis, hingga perilaku hewan.

Sapi minimal berusia dua tahun dan kambing setahun, bebas cacat serta tak menunjukkan gejala sakit.

Sedangkan, hewan yang lolos pemeriksaan diberi tanda sehat dan layak kurban.

BACA JUGA: Tips Makan Daging Kambing yang Sehat dan Aman

DKPP pun mengandalkan teknologi. Lewat aplikasi e-Selamat, data hewan kurban dicatat dan disimpan secara real-time.

Hal ini, mengacu pada Surat Edaran Wali Kota Bandung sebagai pedoman teknis di lapangan.

Gin Gin menyebut, temuan hewan tak layak pada tahun-tahun sebelumnya umumnya terkait usia yang belum mencukupi. Atau penyakit ringan seperti diare, sakit mata, dan infeksi kulit seperti Orf.

Hewan-hewan ini diobservasi ulang. Bila tak kunjung pulih, hewan akan dikembalikan ke daerah asal tanpa diberi label layak kurban.

Tak hanya hewannya, lapak penjual pun tak luput dari pengawasan.

DKPP menggandeng aparat kewilayahan guna memastikan lapak mendapat rekomendasi, tidak merusak lingkungan, dan memenuhi syarat teknis.

“Masyarakat kami imbau membeli hewan kurban dari lapak yang sudah diperiksa dan direkomendasikan. Ini penting demi menjamin keamanan dan kesehatan,” kata Gin Gin. ***