Disuntik Dana Rp48,4 Triliun, Hotel BUMN “Dipasrahkan” Pengelolaannya ke Eagle Hils

KLIKNUSAE.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) “memasrahkan” pengelolaan hotel milik plat merah tersebut kepada Eagle Hills.

Ini setelah perusahaan yang berbasis di  Uni Emirat Arab (UEA) itu menyepakati untuk mengelontorkan dana sebesar 3 miliar dolar AS atau lebih kurang Rp48,4 triliun.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut telah dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar, baru-baru ini.

"Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga 3 miliar dolar AS,” kata Menteri BUMN Erick Tohir seperti dikutip Kliknusae.com dari laman resmi, BUMN, Jumat 2 Agustus 2024.

BACA JUGA: PHRI Sambut Baik Rasionalisasi Hotel Milik BUMN, Jangan ‘Ngerusuhin’ Bisnis Swasta

Erick memaparkan hal penting dari kerja sama ini meliputi investasi komprehensif dalam pengembangan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi pariwisata.

Erick menyebut Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.

Tak hanya itu, lanjut Erick, Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, dan renovasi.

Termasuk, pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Pilih Stay di Hotel Milik BUMN Ini Selama Berkantor di Bali

Erick mengaku optimistis kerja sama kian meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia.

"Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia,” katanya.

“Dengan kerjasama dengan Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan. Dimana hal ini, g belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita," sambungnya.

Erick menyebut kemitraan ini sejalan dengan strategi nasional untuk melakukan diversifikasi ekonomi. Tak terkecuali juga \ menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata global terkemuka.

BACA JUGA: Keberadaan Homestay di Mandalika Dapat Dukungan BUMN dan PUPR

Kontribusi Ekonomi

Ia meyakini kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kontribusi ekonomi dari pariwisata. Namun,  juga menciptakan peluang kerja signifikan.

Dan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Indonesia.

"MoU ini berlaku selama satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan melalui kesepakatan bersama. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan untuk investasi sebesar 3 miliar dolar AS dan memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaannya," papar  Erick.

Erick menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya lebih luas oleh Kementerian BUMN.

Utamanya, dalam  meningkatkan kerja sama antara BUMN dan perusahaan-perusahaan global untuk meningkatkan produktivitas dan dampak bagi Indonesia.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Pentingnya Penataan BUMN Pariwisata Agar Kuat

Menteri Erick, menyampaikan BUMN di berbagai sektor telah menjalin kemitraan penting dengan mitra global.

Termasuk dengan Merck dari AS untuk vaksin, Swire Hong Kong di sektor kesehatan, dan dengan perusahaan energi terbarukan Masdar dari UAE.

"Beberapa kerja sama juga telah dilakukan untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia. Seperti dengan raksasa pertambangan Kanada Vale-Based-Metal untuk nikel," kata Erick.

Sementara itu, Ketua Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar karena sumber daya dan destinasi pariwisatanya.

BACA JUGA: TMII Bakal Dikelola BUMN Pariwisata, Tak Lagi Campur Tangan Keluarga Presiden

Alabbar menilai kerja sama ini menandai tonggak penting bagi upaya Indonesia menarik investasi asing.

Bahkan,  keahlian untuk memperkuat industri pariwisatanya yang berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.

"Kami percaya Indonesia dapat menjadi kompetitif dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Eagle Hills ingin mendukung upaya ini," kata Alabbar. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya