Sementara itu, Kepala Terminal Bus Cicaheum, Roni Hermanto, membenarkan informasi rencana pemindahan terminal Cicaheum tersebut.
Namun, ia tidak memberikan penjelasan rinci mengenai teknis penutupan terminal tersebut.
"Informasi penutupan itu memang benar, tetapi teknisnya seperti apa, saya kurang paham. Itu kewenangan Kementerian dan Dishub Provinsi," ujarnya pada Selasa, 23 Juli 2024.
BACA JUGA: Standarisasi Pelayanan Destinasi di Kota Bandung Sudah Baik, Tinggal Kampanye Pengunjung
Terminal Kedua
Roni menambahkan bahwa rencana pembangunan Terminal Cicaheum sudah lama dibicarakan, termasuk oleh Wali Kota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil.
"Tentang pembangunannya, saya kurang paham. Termasuk juga apakah penghentian operasi AKAP dan AKDP langsung terjadi pada tahun 2025," ungkapnya.
"Yang jelas, terminal ini nantinya hanya akan menjadi Depo Bus BRT Bandung Raya. Itu saja yang saya tahu," jelasnya.
BACA JUGA: Kemenhub Gelar Konser Musik di Terminal, Undang Artis Papan Atas
Terminal Cicaheum, selama ini menjadi terminal kedua yang berhenti beroperasi setelah Terminal Bus Kebon Kalapa yang telah lebih dulu berubah menjadi pusat perdagangan modern.
Saat ini, Terminal Bus Cicaheum masih melayani sejumlah trayek AKAP dan AKDP ke arah timur kota Bandung.
Tercatat ada 55 trayek AKAP dan 40 trayek AKDP yang masih melayani penumpang dari terminal ini.
Jumlah penumpang rata-rata mencapai 700 penumpang AKAP dan AKDP pada hari biasa. Dan meningkat hingga 900-1000 penumpang pada akhir pekan.
Jumlah bus yang beroperasi di Terminal Cicaheum saat ini adalah 55 armada AKAP dan 40 armada AKDP. ***