Ada Dana Rp1,3 Triliun untuk Pemindahan Terminal Cicaheum Jadi Depo BRT

KLIKNUSAE. com - Kementerian Perhubungan menyediakan dana atau anggaran sebesar Rp1,3 triliun untuk pemindahan terminal Cicaheum di Kota Bandung, Jawa Barat.

Terminal legendaris tersebut, selanjutnya akan beralih fungsi sebagai Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.

Sedangkan penutupan Terminal Bus Cicaheum rencanakan mulai akan dilakukan pada tahun 2025.

"Iya betul, untuk pengalihan terminal Cicaheum ini  semua anggaran disiapkan oleh Kementerian Perhubungan,"  kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat A. Koswara, kemarin.

BACA JUGA: Pemudik Dari Terminal Cicaheum Bandung Masih Sepi, Begini Kondisinya

Sebelumnya, usai rapat bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Senin 29 Juli 2024 lalu juga dijelaskan rincian anggaran tersebut.

Menurut Koswara di luar anggaran itu akan ada dana yang digunakan dari APBD Provinsi Jawa Barat.

Namun itu nantinya baru akan digelontorkan setelah Depo BRT rampung. Sebab Dishub Jabar akan menjadi operator terminal.

"Untuk pembangunan anggarannya dari pusat semua. Sedangkan yang dari APBD-nya (Pemprov Jabar) itu untuk nanti, setelah operasional," jelasnya.

BACA JUGA: Outlet Samsat Digital Hadir di Terminal Leuwipanjang, Akomodir Kebutuhan Pemudik

Dengan penutupan ini, seluruh aktivitas Terminal Bus Tipe A Cicaheum akan berhenti. Pelayanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Termasuk, Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang selama ini beroperasi di Terminal Bus Cicaheum akan dipindahkan ke Terminal Bus Tipe A Leuwipanjang.

Sementara itu, Kepala Terminal Bus Cicaheum, Roni Hermanto, membenarkan informasi rencana pemindahan terminal Cicaheum tersebut.

Namun, ia tidak memberikan penjelasan rinci mengenai teknis penutupan terminal tersebut.

"Informasi penutupan itu memang benar, tetapi teknisnya seperti apa, saya kurang paham. Itu kewenangan Kementerian dan Dishub Provinsi," ujarnya pada Selasa, 23 Juli 2024.

BACA JUGA: Standarisasi Pelayanan Destinasi di Kota Bandung Sudah Baik, Tinggal Kampanye Pengunjung

Terminal Kedua

Roni menambahkan bahwa rencana pembangunan Terminal Cicaheum sudah lama dibicarakan, termasuk oleh Wali Kota Bandung periode 2013-2018, Ridwan Kamil.

"Tentang pembangunannya, saya kurang paham. Termasuk juga apakah penghentian operasi AKAP dan AKDP langsung terjadi pada tahun 2025," ungkapnya.

"Yang jelas, terminal ini nantinya hanya akan menjadi Depo Bus BRT Bandung Raya. Itu saja yang saya tahu," jelasnya.

BACA JUGA: Kemenhub Gelar Konser Musik di Terminal, Undang Artis Papan Atas

Terminal Cicaheum, selama ini menjadi terminal kedua yang berhenti beroperasi setelah Terminal Bus Kebon Kalapa yang telah lebih dulu berubah menjadi pusat perdagangan modern.

Saat ini, Terminal Bus Cicaheum masih melayani sejumlah trayek AKAP dan AKDP ke arah timur kota Bandung.

Tercatat ada 55 trayek AKAP dan 40 trayek AKDP yang masih melayani penumpang dari terminal ini.

Jumlah penumpang rata-rata mencapai 700 penumpang AKAP dan AKDP pada hari biasa. Dan meningkat hingga 900-1000 penumpang pada akhir pekan.

Jumlah bus yang beroperasi di Terminal Cicaheum saat ini adalah 55 armada AKAP dan 40 armada AKDP. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae