Sekda Pemprov Jabar Sebut SE Study Tour Tak Bermaksud Mereduksi Industri Pariwisata
KLIKNUSAE.com – Sekda Pemprov Jabar Herman Suryatman mengemukakan bahwa Surat Edaran (SE) Study Tour tidak ada muatan untuk mereduksi industri pariwisata.
Namun, lebih kepada upaya edukatif agar satuan pendidikan dalam melaksanakan study tour lebih memperhatikan sisi keamanan dan kenyamaan.
"Pak Gubernur tegas dan jelas menyampaikan di SE tersebut, mengimbau satuan pendidikan untuk melaksanakan study tour di dalam kota di wilayah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja untuk menjamin keamanan dan kemanfaatannya, satuan pendidikan diminta untuk memperhatikan kesiapan awak kendaraan. Termasuk, keamanan jalur yang akan dilalui, serta kelaikan kendaraan," ungkap Herman.
Hal itu Herman sampaikan pada diskusi informal atau "ngadu bako" dengan Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat di Sujiva Resto and Art Space, Bandung, Sabtu 12 Mei 2024.
BACA JUGA: SE Study Tour Dinilai Salah Alamat, Justru Regulasi Transportasi yang Harus Dibenahi
Hadir pada kesempatan tersebut Herman Muchtar (Ketua GIPI), Heni Smith (Dewan Pakar GIPI), Djoni (Dewan Pakar GIPI), Taufik Hidayat Udjo (Ketua Bidang Pengembangan Destinasi Wisata), dan Herrie Hermanie Soewarma (Wakil Ketua GIPI).
Lebih lanjut Herman memaparkan Jawa Barat memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.
Bukan hanya wisata alam tetapi juga wisata seni budaya, wisata konvensi, wisata agro, wisata kuliner.
Ada juga, wisata belanja, wisata buatan, wisata religi, wisata sejarah dan wisata olahraga.
"Potensi pariwisata Jabar luar biasa. Tugas kita adalah mengelolanya secara profesional agar aman dan nyaman, serta memasarkannya secara kreatif agar mekar dan bertumbuh," pintanya.
BACA JUGA: Soal Surat Edaran Study Tour, DPD PUTRI Jabar Sebut Sebagai Evaluasi
Memajukan Pariwisata
Dalam diskusi yang dilakukan penuh kekeluargaan itu semua pihak sepaham untuk memajukan industri pariwisata Jabar. Serta apresiasi atas inisiatif Pemprov Jabar mengajak GIPI berdiskusi.
"Kami keluarga besar GIPI Jabar menyambut baik diskusi informal yang berkesan ini. Kami berharap ada tindak lanjut kongkrit dari semua pihak untuk kemajuan industri pariwisata Jabar," ujar Herman Muchtar, Ketua GIPI Jawa Barat.
Terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan, GIPI memahami latar belakang dan maksud dari SE tersebut.
"Kami memahami SE dimaksud ditujukan untuk keamanan dan kemanfaatan pelaksanan study tour di Jawa Barat. Namun kami mohon juga Pemprov Jabar mengantisipasi dampak penafsirannya di lapangan," ujar Herman Muchtar.
BACA JUGA: GIPI Jawa Barat Setuju Pengelola BIJB Diserahkan ke Swasta, Ini Alasannya
Masih terkait SE Study Tour, satuan pendidikan diminta juga untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
Mereka juga diminta untuka menyampaikan pemberitahuan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.
"SE tersebut sifatnya antisipatif dan mitigatif, dengan harapan tidak ada kejadian serupa di masa depan. Kita ambil pelajaran dan hikmah dari kecelakaan di Subang," tukas Sekda Herman.
Pada kesempatan tersebut, Taufik Hidayat Udjo mengatakan agar kejadian Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi.
BACA JUGA: Struktur Kepengurusan GIPI yang Baru Diharapkan Bawa Perubahan
"Kami di PUTRI, bagian dari GIPI, akan berintrospeksi dan siap mendukung Pemprov Jabar dalam melakukan standarisasi dan monitoring bagi pelaku jasa pariwisata. Baik travel maupun destinasi wisata, agar aman dan nyaman, serta pariwisata Jabar lebih baik. Pelaku jasa pariwisata yang tidak legal harus ditertibkan," ujar Taufik.
Demikian juga Heni Smith, Dewan Pakar GIPI, memberikan apresiasi terhadap pertemuan informal ini.
Dengan harapan, berkaca dari musibah tersebut, semua pihak agar introspeksi, termasuk berbagai asosiasi dibawah GIPI.
"Dimohon semua asosiasi yang tergabung di GIPI dapat mendisiplinkan anggotanya. Lakukan juga pengawasan yang berkelanjutan," ucap Heni. **