Pasar Baru Bandung Menggeliat Menjelang Ramadhan 2024, Pemkot Pantau Harga Pangan
KLIKNUSAE.com - Pasar Baru Bandung menggeliat menjelang masuknya bulan Ramadhan. Beberapa toko grosir maupun ritel mulai banyak disesaki pembeli.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap memasuki Ramadhan dan menjelasn Idul Fitri pasar tradisional terbesar di Jawa Barat ini masih menjadi favorit warga.
Tidak saja masyaratkat Kota Bandung dan sekitarnya yang datang ke Pasar Baru Bandung Trade Center (PBTC) ini, namun juga wisatawan dari luar Bandung.
“Alhamdullilah sudah mulai ramai ya. Memang, setiap mau puasa seperti ini. Banyak yang beli pakaian buat persiapan lebaran,” kata Didit (30), pegawai salah satu tokoh pakaian muslim, ketika ditemui Kliknusae.com, Jumat 16 Februari 2024.
BACA JUGA: Atraksi Barongsai di Pasar Baru Bandung Ramaikan Perayaan Imlek 2024
Hal senada juga dikemukakan Rini (27), pegawai salah satu toko teksil bahwa sejak pekan lalu sudah banyak yang mencari kain.
“Memang belum begitu ramai, tapi sudah banyak yang beli. Kemarin itu, malah ada yang dari Karawang beli lumayan banyak,” ungkap wanita yang sudah 5 tahun berkerja di toko tersebut.
Sementara itu, PT DAM Sawarga Maniloka Jaya (DSMJ) Pengelola Pasar Baru Trade Center juga terus meningkatkan persiapan untuk menyambut keramaian di PBTC.
“Agar pengunjung lebih nyaman berbelanja, tentu kami juga sudah menyiagakan beberapa petugas untuk melakukan pengawasan, sekaligus mereka siap membantu memberikan pelayanan kepada pengunjung,” kata Direktur Marketing PBTC, Untung BW.
BACA JUGA: Pengurusan SPTB Pasar Baru Trade Center Terus Disosialisasikan, Ini Kata Pedagang
Menarik Traffic Pengunjung
Selain itu Marketing PBTC juga mempersiapkan kegiatan yang akan menunjang Ramadhan guna menarik traffic pengunjung.
“Kami akan menyiapkan berbagai kegiatan atau program agar momentum Ramadhan dan menjelang Idul Fitri bisa lebih banyak menarik pengunjung,” tambah Untung.
Dengan Pasar Bandung Baru menggeliat kembali diharapkan roda perekoniman di kawasan ini menjadi lebih baik.
Dibagian lain, selain kebutuhhan dasar sandang, hasil pemantauan Pemerintah Kota Bandung menyebutkan ada beberapa kenaikan komoditas pangan di minggu ketiga Februari 2024.
"Inflasi month to month (m-to-m) Kota Bandung pada Januari 2024 sebesar 0,10 persen. Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di minggu ketiga Februari,” jelas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq di Pendopo Kota Bandung, Kamis 15 Februari 2024.
BACA JUGA: Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Bandung Perlu Dilindungi Lewat HKI
Harga eceran tertinggi
Kenaikan yang dimaksud diantaranya, beras medium, beras premium, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah keriting, cabai merah.
Kemudian juga , cabai hijau keriting, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan kentang.
Begitu pun beras medium naik dari harga Rp14.000 menjadi Rp14.700, naik dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar 34,9 persen.
Beras premium naik dari harga Rp15.500 menjadi Rp16.200 naik dari HET sebesar 16,5 persen.
BACA JUGA: Pemkot Bandung akan Hadirkan Wisata Bersepeda, Bandung Lautan ApiLalu, daging ayam ras naik dari harga Rp35.400 menjadi Rp37.700, naik dari HET sebesar 2,6 persen. Telur ayam ras naik dari harga Rp27.400 menjadi Rp28.800, naik dari HET sebesar 6,7 persen
"Harga jagung juga sudah mulai naik. Kita harus antisipasi bisa jadi harga daging nanti semakin mengalami kenaikan," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk stok komoditi beras di Kota Bandung saat ini masih tergolong aman.
Eric memaparkan, berdasarkan data dari Bulog, per tanggal 12 Februari 2024 Kota Bandung memiliki 4.298.404 kg (4.298 ton) beras medium dan 33.539 kg beras premium.
BACA JUGA: Mudahkan Wisatawan dari Bandara Kertajati, ARNES Shuttle Buka Outlet di Pasar Baru
"Beras ini tersedia di 17 pasar tradisional se-Kota Bandung. Stoknya paling banyak di Pasar Balubur sejumlah 23,5 ton," ucapnya.
Kemudian, untuk menekan angka inflasi dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat jelang Ramadan, Pemkot Bandung berencana mulai intensif Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah dilakukan mulai 19 Februari 2024.
"Jadwal kegiatan intensif Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah akan kita rutinkan dari 19 Februari sampai Maret mendatang. Ada 30 kali Operasi Pasar dan Pasar Murah, serta 39 kali Gerakan Pangan Murah," lanjutnya. ***