Suka Dunia Misteri ? Train To Apocalypse Jakarta Ini Wajib Dicoba
KLIKNUSAE.com - Buat kalian yang suka dunia misteri, wahana satu ini wajib dikunjungi. Namanya, Train To Apocalypse.
Lokasinya tepat di Stasiun Boulevard Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. Buka mulai pukul 14.04 – 21.24 WIB.
Wahana ini menghadirkan beberap spot yang bikin bulu kuduk berdiri. Seperti Area Kekacauan (Chaos Area), Mayat Hidup Tertidur (Sleeping Zombie) dan Dalam Pembangunan (Under Construction).
Adalah PT Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta yang menyediakan wahana "Train to Apocalypse" bagi pengunjung yang dating ke Jakarta.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Sheila Indira Maharshi dalam konferensi pers di Jakarta Utara, Jumat 12 Agustus 2022, mengatakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta itu menyediakan tanda pengenal khusus.
BACA JUGA: PT Adhi Karya Targetkan LRT Jabodetabek Beroperasi Tahun 2022
Terutama, bagi pengunjung wahana itu untuk membedakan dengan pengunjung harian LRT Jakarta.
Begitu pula tempat penukaran tiket dengan tanda pengenal khusus, terpisah dari gerbang masuk pengunjung harian ke stasiun kedua (S02) LRT Jakarta di Jalan Boulevard Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Teman-teman bisa melihat, rute (flow) pengunjung wahana itu berbeda dengan rute yang dilewati penumpang. Dan pada (gerbong) kereta. Juga kami kasih sekat (backdrop), sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang reguler," kata Sheila.
Kegiatan Train To Apocalypse
Kegiatan Train to Apocalypse itu setiap harinya melewati sekitar lima stasiun, dari Stasiun Boulevard Utara - Boulevard Selatan - Pulo Mas - Equestrian - Velodrome.
Sheila mengatakan wahana ini berlangsung dari lima Agustus hingga 11 September. Dan bertujuan mendorong kebangkitan industri kreatif hiburan di DKI Jakarta pasca pandemi COVID-19.
BACA JUGA: Bakal Untung Gede, ADHI Raih Rp 13,3 Triliun Dari Proyek LRT
Menurut Sheila, LRT Jakarta sudah berkali-kali melaksanakan kegiatan yang mendukung industri kreatif. Seperti misalnya peragaan busana muslim (fashion show) hingga tarian barongsai saat perayaan Imlek.
Namun, kehadiran Train to Apocalypse di LRT Jakarta rupanya disambut antusias oleh masyarakat.
Sheila mengatakan 8.000 tiket kegiatan itu sudah habis terjual hingga 17 Agustus mendatang.
"Kami sudah memastikan kegiatan ini sama sekali tidak mengganggu operasional. Maupun pelayanan dan tentunya tetap kami memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan penumpang," kata Sheila.
Sementara itu, General Manager Operasi dan Pelayanan LRT Jakarta Ampunghuang R Patriadi mengatakan pihaknya menerapkan batas usia pengunjung wahana dunia misteri ini yang mesti di atas 15 tahun.
Pengunjung wahana juga diatur beregu, dengan maksimal satu regu beranggotakan 10 orang.
Masing-masing regu bergantian memasuki setiap wahana yang tersedia secara berurutan.
BACA JUGA: 7 Tempat Wisata di Cianjur Dekat Stasiun Kereta, Gampang Ditempuh
Permainan menyeramkan
Di Stasiun Boulevard Utara terdapat wahana bernama Area Kekacauan (Chaos Area), Mayat Hidup Tertidur (Sleeping Zombie) dan Dalam Pembangunan (Under Construction).
Ada petugas berpakaian loreng bersenjata laras panjang yang siap memandu pengunjung. Mereka akan diantara melewati wahana dengan aman sampai tiba ke pintu masuk kereta berikutnya menuju Stasiun Velodrome.
Petugas itu juga memastikan tidak ada teman seregu yang terinfeksi oleh virus mengerikan yang menginfeksi kota.
Setelah kereta berangkat, pengunjung akan dibawa melintasi Stasiun Boulevard Selatan, Pulo Mas, Equestrian, dan Velodrome.
Pengunjung dunia misteri harus tetap waspada memeriksa setiap anggota regunya tidak ada yang tergigit oleh mayat hidup di dalam kereta.
BACA JUGA: Berseragam Layaknya Petugas, Ternyata Porter di Stasiun Tak Bergaji
Di stasiun terakhir, ada dua wahana lagi yang mesti dilewati untuk mencapai area aman (safety zone) yaitu Penyintas Kanibal (Cannibal Survivor) dan Serbuan Mayat Hidup (Zombie Rush).
Saat sekitar 20 mayat hidup terus berupaya mengejar regu, salah seorang pengunjung harus tetap berkonsentrasi memecahkan teka-teki di dalam ruangan untuk menyelamatkan regunya menuju area aman (safety zone).
Menurut Kreator 'Train to Apocalypse' Billy Junior, pengalaman terbaik untuk menikmati kegiatan yang terinspirasi dari film asal Korea Selatan berjudul 'Train to Busan' itu adalah lima sampai enam orang dalam satu regu.
"Semakin sedikit orang, akan semakin menyeramkan," katanya. ***
Sumber: Antaranews