PHRI Menilai ‘Table Top’ BPPD Ke Kaltim Kurang Tepat, DPRD Sependapat

KLIKNUSAE.com – PHRI menilai 'table top' atau promisi wisata yang dilakukan Badan  Promosi  Pariwisata  Daerah (BPPD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat ke Kalimantan Timur kurang tepat.

Apalagi, selama ini kunjungan wisatawan dari provinsi Kalimantan tidak ada. Justru, yang harus dilakukan penguatan adalah di pulau Jawa dan sebagian Sumatera yang selama ini menjadi pasar potensial.

“Kalau ke Kalimantan menurut kami, ya tidak tepat. Selain jaraknya yang cukup jauh, di pasca pandemi ini justru kita harus update kondisi wisata di pulau Jawa dan Sumatera,” kata Ketua Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Budi Sulistyo ketika dihubungi Kliknusae.com, Minggu 17 Oktober 2021.

Menurut Budi, sejauh ini pihaknya tidak mengetahui secara persis program BPPD yang memutuskan untuk ‘melancong’ ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau.

BACA JUGA: PHRI Sebut Pelonggaran PPKM Belum Mendongkrak Industri Perhotelan

“Karena secara khusus, tidak ada undangan yang datang kepada kami selaku pelaku industry pariwisata. Saya tidak tau, apakah cukup diwakili oleh mereka yang ada di BPPD ya,” lanjut Budi.

Menurut Budi, sebetulnya yang sangat perlu ditonjolkan adalah market yang sesuai dengan Kabupaten Bogor selama ini.

“Market kami itu masih kuatnya di sekitar Jakarta, Pulau Jawa dan sebagian di Sumetera seperti Lampung, Palembang dan beberapa kota lainnya. Kalau table top-nya dilaksanakan di sana, masih relevan ya,” lanjutnya.

DPRD Arahkan Promosi Tepat Sasaran

Hal senada juga dikemukakan Wakil Ketua DPRD Kabupate Bogor Wawan Haikal. Menurutnya, pelaksanaan table top keluar, hendaknya disesuai dengan produk pariwisata yang di ada Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: PHRI DKI Sebut Ada Perputaran Uang Hampir 1 Triliun dari CHSE

“Termasuk potensial pasar juga harus dilihat. Kalau selama ini, misalnya datangnya kebanyakan dari Pulau Jawa, mestinya fokus disitu. Karena semua daerah juga berpikir sama, bagaimana mempertahankan market yang ada,” papar Haikal kepada Kliknusae.com.

Ia berharap, dengan mulai meredanya Covid-19, sektor pariwisata yang sempat terpuruk bisa bangkit kembali.

“Kepada pelaku pariwisata, kami berharap benar-benar bisa membidik pasar yang tepat untuk kembali datang ke Kabupaten Bogor. Termasuk harus  melakukan promosi agar wisatawan mengetahui, sejauhmana objek wisata yang masih eksis saat ini,” tambahnya.

PHRI menilai table top memberikan kontribusi yang besar, jika dilakukan dengan sasaran yang tepat. Apalagi, dalam kondisi pariwisata yang sedang berusaha bangkit kembali saat ini.

Hotel Grand Parama Berau

Sebagaimana diketahui, bertempat di Hotel Grand Parama Berau Jumat 15 Oktober 2021, kegiatan table top ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas  Kebudayaan  dan Pariwisata Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: PHRI Banten Sebut Sanksi Kemenparekraf Kurang Tepat, Soal HTM Mahal

Termasuk, sejumlah komisioner BPPD Kabupaten Bogor, Iwapi  Kabupaten  Bogor serta  perwakilan industri Wisata Kabupaten Bogor.

Table top merupakan kegiatan bertemunya para pelaku wisata baik pemilik agen perjalanan (buyers) dengan pemilik tempat atau lokasi wisata (sellers) untuk melakukan promosi.

Sekretaris BPPD Kabupaten  Bogor   Lucky Hikmat  Maulana    menyampaikan Tujuan diadakannya table top adalah memberikan pandangan baru terhadap sektor pariwisata di Kabupaten Bogor  yang mulai bangkit dari keterpurukan dengan adanya pandemi.

BACA JUGA: Palangkaraya Bentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah

 "Kegiatan table top ini merupakan wahana promosi untuk menggiatkan dan menggairahkan kembali dunia usaha pariwisata di Kabupaten Bogor, termasuk  terbentuk citra positif pariwisata Kabupaten  Bogor  yang ramah dan aman bagi wisatawan serta taat protokol Covid-19, sehingga wisatawan yang datang dapat berwisata dengan nyaman," kata Lucky kepada dalam keterangannya persnya.

Di tempat  yang sama   Kepala Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten  Bogor  Deni Humedi  menuturkan, sangat mengapresiasi adanya kegiatan Table Top bagi pelaku industri wisata.

 "Selama pandemi industri wisata sangat terpuruk. Tentu, dengan adanya kegiatan ini akan membuat peluang baru bagi industri Pariwisata  Kabupaten   Bogor  untuk ke depannya," tutur Deni.

Upaya menarik kembali kunjungan wisatawan setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19 terus dilakukan pelaku pariwisata. Berbagai cara dilakukan. Salah satunya dengan kembali melakukan promosi.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae