Pemda Jawa Barat Siapkan Aturan Yang Lebih Akomodatif, Sikapi Perpanjangan PPKM

KLIKNUSAE.com – Pemda Jawa Barat sedang mempersiapkan beberapa penyesuaian aturan yang lebih akomodatif pada kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan.

Kebijakan ini dilakukan setelah melihat kasus baru Covid-19 menunjukan penurunan yang signifikan. Keterisian kamar di rumah sakit juga mengalami penurunan yang dratis.

Disamping itu, aturan yang lebih lentur tersebut diperlukan sebagai antisipasi perpanjangan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Manusia).

BACA JUGA: Garut Menangis, Puluhan Hotel Kibarkan Bendera Putih, Ada Apa ini

“Pengorbanan kita melalui PPKM, sementara berhasil menurunkan kasus. Bed Occupancy Ratio (BOR) keterisian Rumah Sakit untuk covid di Jawa Barat sekarang 42% dari puncaknya bulan lalu 91%,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seperti dikutip Kliknusae.com dari akun instagramnya, Selasa 10 Agustus 2021.

Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil menuliskan bahwa kasus covid DELTA di Indonesia sudah turun dan melewati puncaknya.

“Sementara di negara lain, hari-hari ini serangan virus Delta sedang naik dimana-mana termasuk Amerika Serikat yang selama ini dianggap baik,” paparnya.

BACA JUGA: Gubernur Ridwan Kamil Optimis Jabar Segera Menuju New Normal

“Karena kasus mulai lebih terkendali, minggu ini kemungkinan dimulai beberapa penyesuaian aturan yang lebih akomodatif pada kegiatan ekonomi dan kemasyarakatan,” tegasnya.

Namun demikian, Kang Emil tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, tidak lengah. Terapkan 5M, lindungi diri dengan vaksin agar tidak terserang lagi secara massif di masa depan.

Pemda Jabar Membutuhkan 22.000 Relawan Mahasiswa

Sementara itu, untuk mengejar pencapaian target vaksinasi Covid-19 dan pelacakan kontak erat (tracing) Pemda Jawa Barat membutuhkan sekitar 22.000 relawan mahasiswa.

BACA JUGA: Kabupaten Tasikmalaya Terapkan PPKM Level 2, Satu-satunya di Pulau Jawa

Emil melaporkan, mahasiswa yang sudah menjadi relawan penanganan COVID-19 hingga saat ini baru sekitar 1.500 orang dari berbagai perguruan tinggi di Jabar.

"Existing sekarang kurang lebih 1.500 relawan dari universitas yang sudah konfirmasi dan lima universitas lagi sedang dalam proses pendataan. Mudah-mudahan bisa lebih banyak. Kami butuhnya 22.000 orang," kata Ridwan Kamil dalam Rakor Virtual Mobilisasi Relawan Mahasiswa PPKM Jawa-Bali dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat lalu.

Ia menambahkan, sesuai arahan pemerintah pusat khusus untuk relawan vaksinasi, akan difokuskan bagi mahasiswa tahap akhir dari Fakultas Kedokteran.

BACA JUGA: PPKM Dilanjut, Kafe dan Restoran Belum Bisa Dine In

Mereka yang sudah memenuhi syarat akan diproyeksikan menjadi petugas vaksinator.

Adapun target vaksinasi di Jabar akan ditingkatkan hingga empat kali lipat. Dari target 150.000 orang per hari menjadi 500.000 dosis per hari.

Kang Emil menuturkan, peningkatan target vaksinasi ini bertujuan agar pembentukan kekebalan kelompok (herd immunity) bisa terealisasi akhir 2021.

"Target vaksinasi Jabar kan dari 150.000 per hari kami naikkan menjadi 500.000 per hari. Sehingga untuk mengejar itu kami butuh lebih banyak relawan," ucapnya.

"Kami masih cari kekurangan 15 ribu lagi dari berbagai pihak. Mudah-mudahan vaksinasi Jabar Desember bisa tercapai sesuai target," pungkasnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae