Wah, Beredar Isu BBM Kosong, Ini Kata BPH Migas

Kliknusae.com - Pasca meledaknya kilang minyak milik Pertamina di Balongan, Indramayu berseliweran informasi di media sosial (medsos). Bahkan tak sedikit yang mem-framing seakan terjadi kekosongan bahan bakar minyak (BBM).

Isu-isu tersebut pun langsung dibantah pemerintah melalui Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas dengan menyatakan bahwa pasokan dan distribusi BBM  di Pulau Jawa aman.

Kepala BPH Migas Fansurullah Asa menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina agar melaksanakan pola Regular, Alternative, Emergency (RAE) bagi Terminal BBM yang terdampak.

"Pasokan BBM di Jakarta Raya aman karena Pertamina memiliki skenario pola RAE yang mengalihkan suplai BBM dari Kilang Cilacap Terminal BBM Bandung Raya maupun dari Terminal BBM Tanjung Gerem," ungkapnya seperti dikutip Kliknusae.com dari Antaranews, Senin (29/3/2021).

Lebih lanjut Fansurullah meminta masyarakat tidak perlu panik terkait isu kekosongan BBM karena kebakaran kilang Balongan. Masyarakat juga diminta beraktivitas normal seperti biasa dan tidak menimbun BBM.

Karena menurutnya cadangan dan suplai bahan bakar masih tersedia dan mencukupi untuk kebutuhan menjelang Ramadan dan Lebaran.

"Masyarakat tidak perlu khawatir dan panik karena stok BBM cukup dan pelayanan Pertamina tetap normal," jelasnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Pertamina, stok nasional untuk jenis BBM Gasoline atau bensin masih tersedia 10,5 juta barel yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 27-28 hari ke depan. Sedangkan stok solar ada 8,8 juta barel cukup untuk 20 hari ke depan.

Lantas stok Avtur sediri tersedia 3,2 juta barel untuk konsumsi 74 hari dan stok elpiji juga mencukup hingga kebutuhan 17 hari ke depan.

Ketersediaan stok bbm yang dimiliki Pertamina ini karena menurunnya aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan akan menjamin suplai kebutuhan bahan bakar dari sejumllah kilang dan terminal BBM, salah satunya dari Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI).

Produksi Kilang Cilacap sendiri akan ditingkatkan sampai 300 ribu barel dan Kilang TPPI sebanyak 500 ribu barel.

"Kami mengotimalkan produk dari kilang-kilang lain dan menyalurkannya langsung ke daerah-daerah yang selama ini disuplai Kilang Balongan," tutup Nicke. ***

 

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae