Hanya Butuh Waktu Semalam, Kekayaan Jack Ma Bertambah Rp 396 Triliun

JALAJAJAHNUSAE.com - Kekayaan bos Alibaba, Jack Ma makin kinclong saja. Ini setelah dirinya melantai di bursa saham Hong Kong dan bursa Shanghai melalui Ant Grup, baru-baru ini.

Ingin tau berapa uang yang dihasilkan hanya dalam  waktu semalam?

Dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) uang Jack Ma langsung meroket sebesar US$ 27 miliar atau sekitar Rp 396 triliun (kurs Rp 14.600).

Ant Group sendiri  merupakan perusahaan yang menciptakan infrastruktur dan platform untuk mendukung transformasi digital industri jasa.

Forbes mencatat, jika saham Ma di Ant Group ditambah dengan kepemilikan saham di Alibaba maka kekayaannya menjadi sebesar US$ 68 miliar.

Nilai itu membuat dirinya menduduki urutan pertama orang terkaya di negeri Tirai Bambu dan terkaya ke-12 di dunia.

IPO yang dikabarkan senilai US$ 35 miliar ini menandakan China mempunyai pengaruh besar di bidang keuangan digital dan tengah berkembang pesat.

Tentu akan meningkatkan posisi China di pasar modal Internasional. Mengingat saat ini China tengah mempromosikan dan meningkatkan industri teknologi terutama pada semikonduktor.

Sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia China menghasilkan banyak miliarder baru. Bahkan jumlah miliarder China saat ini mengalahkan Amerika Serikat.

Adapun miliarder baru di China salah satunya CEO Alibaba Group Daniel Zhang yang memiliki saham Ant senilai US$ 1,5 miliar

Perusahaan China yang mencari valuasi yang lebih tinggi di dalam negerinya dari pada dengan AS telah mengubah dunia industri teknologi selama beberapa tahun terakhir.

Salah satunya Ant Grup dan ada ada pemasok panel surya Trina, raksasa periklanan Focus Media, dan pembuat peralatan medis Mindray.

Seperti dilansir laman resmi Antgroup, Ant Group merupakan perusahaan teknologi sektor keuangan yang berafiliasi dengan Alibaba.

Jack Ma memiliki kendali penuh atas perusahaan yang memiliki tujuan menjangkau semua konsumen dan usaha kecil ke layanan keuangan dan lainnya melalui aksek teknologi.

"Kami berusaha keras untuk memungkinkan semua konsumen dan usaha kecil memiliki akses yang sama ke keuangan dan layanan lainnya yang inklusif, aman, dan berkelanjutan," tulis Ant Group.

Ant Grup memiliki beberapa perusahaan seperti Alipay, Yu'e Bao, Huabei, Xiang Hu Bao, Mybank, dan Zhima Credit.

 

Alipay merupakan perusahaan bisnis pembayaran seluler terbesar di China. Ant Group meluncurkannya pada tahun 2004.

Tujuan diluncurkannya Alipay sebagai layanan escrow untuk mengatasi masalah kepercayaan antara pembeli dan penjual online di masa awal e-commerce.

Kini Alipay menjadi perusahaan yang tumbuh pesat dengan melayani sekitar 1,3 miliar pengguna di seluruh dunia.

Yu'e Bao adalah platform pengelolaan kas cadangan secara online yang diluncurkan Anr Group di aplikasi Alipay.

Pengoperasiannya, ketika seseorang mentransfer yang ke Yu'e Bao maka uang itu akan dimasukkan ke dalam dana pasar yang dikelola oleh perusahaan pengelola aset dan menghasilkan pengembalian bagi pengguna. Tercatat sudah lebih dari 600 ribu pengguna platform ini.

Huabei adalah platform kredit konsumen yang mendukung masyarakat untuk berbelanja. Para pengguna dapat menikmati fasilitas pinjaman.

Platform ini memanfaatkan modal dari lembaga keuangan dan investor lainnya.

Xiang Hu Bao atau yang memiliki arti saling melindungi adalah platform bantuan bersama dalam aplikasi Alipay.

Aplikasi ini memberikan layanan semacam asuransi kesehatan dan memberikan perlindungan bagi peserta dari 100 jenis penyakit kritis.

Mybank adalah salah satu bank swasta pertama yang diujicobakan di China dan bank online pertama tanpa kantor cabang secara fisik.

Mybank melayani usaha kecil dan mikro dan memproses pinjaman hanya dalam waktu tiga menit.

Bank swasta ini didirikan pada tahun 2015, bank ini telah melayani lebih dari 29 juta usaha kecil dan mikro serta pengusaha perorangan.

Zhima Credit adalah layanan penilaian kredit swasta dan independen yang dibuat untuk pengguna komersial.

Saat ini, Zhima Credit telah membantu pengguna membebaskan lebih dari RMB 100 miliar dari simpanan yang diwajibkan.

Di tengah pandemi corona seperti sekarang, tampaknya Jack Ma masih akan mengantongi pundi-pundi kekayaan seiring makin masifnya penggunaan digital dalam segala aspek kegiatan. (DTK/RTS/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae