Pendapatan Huawei Terus Merosot Seiring Tekanan Amerika

Kliknusae.com - Perusahaan raksasa telekomunikasi China, Huawei akhirnya tumbang juga dalam "pertempuran" bisnis smartphone.

Pendapatan Huawei mengalami pelambatan secara signifikan dalam sembilan bulan pertama 2020 dalam keterangan resminya, Jumat (23/10/2020).

Pandemi corona menjadi salah satu penyebab melorotnya omset Huawei selain tekanan lain seperti kebijakan Amerika Serika untuk memutus akses ke komponen vital.

Huawei, seperti dilaporkan Asia Times pemasok global terkemuka untuk peralatan jaringan telekomunikasi dan produsen ponsel pintar terkemuka, mengatakan pendapatannya mencapai 671,3 miliar yuan (US$100,7 miliar) pada Januari-September atau naik 9,9% tahun-ke-tahun.

Angka ini turun dari pertumbuhan 24,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara marjin laba turun menjadi 8,0% dari 8,7% tahun lalu.

Washington memandang Huawei (yang didirikan pada 1987 oleh mantan insinyur Tentara Pembebasan Rakyat China Ren Zhengfei), sebagai ancaman spionase China, dan AS telah melobi sekutu untuk menghindari peralatan Huawei saat mencoba memblokir aksesnya ke pasokan semikonduktor global.

"Saat dunia bergulat dengan COVID-19, rantai pasokan global Huawei berada di bawah tekanan yang intens dan produksi serta operasinya mengalami peningkatan kesulitan," ujar perusahaan itu.

Perusahaan ini berjanji untuk "melakukan yang terbaik untuk menemukan solusi, untuk bertahan dan terus maju."

AS Kritik Negara yang "Buka Diri" ke Teknologi Huawei

Pengumuman singkat itu tidak merujuk langsung pada tekanan AS, juga tidak mencakup gangguan kinerja untuk berbagai segmennya, seperti penjualan ponsel pintar.

Huawei yang dimiliki swasta memberikan detail hanya untuk pendapatan setengah tahun dan setahun penuh.

Berita buruk telah meningkat untuk Huawei, yang menurut AS dikendalikan oleh Beijing.

Washington khawatir peralatan Huawei dapat mengandung lubang keamanan yang dapat digunakan China untuk memata-matai, tetapi perusahaan tersebut dan pemerintah China menolak klaim itu, dengan mengatakan AS tidak pernah memberikan bukti apa pun.

Washington pada dasarnya melarang Huawei dari pasar AS yang menguntungkan, dan menekan sekutunya untuk melakukan hal yang sama.

Inggris pada Juli melarang penyedia seluler menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G baru mereka, memberi perusahaan Inggris waktu hingga 2027 untuk menyingkirkan perangkat keras yang ada.

Prancis juga telah memberlakukan pembatasan berat pada penggunaan peralatan Huawei, dan Swedia minggu ini melarang perusahaan tersebut dan saingan China ZTE dari jaringan 5G-nya sendiri, karena alasan keamanan, Asia Times mencatat. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae