Rekor, Libur Panjang Dongkrak Okupansi Hotel 100 Persen

Kliknusae.com, Banyuwangi - Geliat pariwisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap tingkat hunian kamar hotel ketika memasuki libur panjang Tahun Baru Islam, beberapa hari lalu.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi mencatat okupansi kamar hotel di sana mencapai 90 persen, bahkan 100 persen pada libur panjang Tahun Baru Islam, Agustus 2020.

Menurut Ketua PHRI Banyuwangi Zaenal Muttaqin,wisatawan tak hanya menyerbu hotel berbintang, tetapi juga hotel melati dan homestay.

"Banyuwangi dilinai sudah siap menerapkan pariwisata dengan konsep adaptasi kebiasaan baru (AKB) karena ada sertifikasi new normal di obyek wisata, hotel, hingga tempat kuliner," ujar dia dilansir dari Antara, Sabtu (22/8/2020).

Zaenal melanjutkan, itulah yang membuat Banyuwangi diserbu para wisatawan, terutama saat libur panjang.

Adapun, imbuh dia, jumlah itu naik secara signifikan dibanding Juli 2020 yang mana okupansi hotel di Banyuwangi hanya 45 persen.

Okupansi hotel yang naik juga dibarengi peningkatan kunjungan wisatawan di obyek-obyek wisata Kabupaten Banyuwangi.

"Pantai Pulau Merah, Pantai Cacalan, Pantai Boom, Bangsring Underwater, dan obyek wisata lain kini sudah banyak dikunjungi wisatawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Muhammad Yanuarto Bramuda.

Menurut dia banyaknya wisatawan yang berkunjung merupakan kabar menggembirakan untuk program Rebound Banyuwangi.

Program tersebut merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memulihkan ekonomi lokal akibat pandemi Covid-19, melalui sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pertanian, dan pariwisata dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tujuannya adalah untuk membuka kembali lapangan kerja bagi warga," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Ia melanjutkan, wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi harus mengikuti protokol kesehatan, seperti dicek suhu tubuhnya, memakai masker, dan jaga jarak.

Bupati Anas juga menyampaikan permintaan maaf apabila di era adaptasi kebiasaan baru terdapat pembatasan pengunjung di penginapan dan destinasi wisata.

Selama berwisata di Banyuwangi, wisatawan juga harus menerapkan protokol kesehatan, seperti harus mengenakan masker, jaga jarak dan dicek suhu tubuhnya.

"Kami mohon maaf apabila ada wisatawan yang kurang nyaman di era adaptasi kebiasaan baru. Ini demi kebaikan bersama," kata Anas. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae