Bill Gates Sebut Amerika Buruk Dalam Koordinasi Penanganan Covid-19
Kliknusae.com - Bill Gates, Pendiri Microsoft mengatakan dibanding negara-negara lain yang semakin baik dalam menanggulangi pendemi corona (Covid-19), Amerika Serikat dinilai masih buruk dalam hal koordinasi.
Pernyataan itu ia sampaikan kepada jurnalis CNN Anderson Cooper dan Dokter Sanjay Gupta, Selasa (30/6/2020) waktu setempat berdasarkan angka penyebaran dan kematian akibat virus corona baru di AS terus mengalami peningkatan.
"Sebenarnya sejumlah negara melakukannya dengan sangat baik (meningkatkan pengujian patogen baru) dan teknologinya terus membaik. Khusus Amerika Serikat, belum ada koordinasi yang baik di sini," kata Gates mengutip CNN.
AS saat ini masih menjadi negara dengan kasus corona dan kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data statistik Worldometer per Rabu (1/7/2020), AS tercatat memiliki 2.727.853 kasus corona dengan 130.122 kematian.
Tren penularan kasus corona di AS terus meningkat meski Negeri Paman Sam telah memasuki era kenormalan baru atau new normal, di mana pemerintah federal dan negara bagian telah mencabut serangkaian kebijakan pembatasan pergerakan.
Gates menghubungkan kenaikan jumlah orang terpapar Covid-19 di AS karena kurangnya pengujian, tracing, dan kesadaran masyarakat AS untuk memakai masker masih sangat kurang.
Padahal sudah banyak negara yang melakukan tindakan tersebut dan terbukti secara efektif menurunkan angka kasus positif.
"Di AS saat ini, banyak orang yang mengabaikan pandemi ini bahkan ada yang berpikir bahwa ini (pandemi virus corona baru) adalah masalah politik," tutur Gates.
Kendati demikian, ia masih mempunyai harapan bahwa AS akan meningkatkan upaya mereka untuk memerangi pandemi virus corona baru ini dan membantu mengembangkan vaksin Covid-19.
Sebetulnya, Gates sudah mengingatkan bahwa akan ada pandemi yang bakal berlangsung selama bertahun-tahun dan menghimbau masyarakat global untuk mempersiapkan diri.
Hal itu dilontarkan Gates di TED yang berjudul 'The next outbreak? We're not ready' atau 'Wabah berikutnya? Kami belum siap".
Saat itu Gates mencontohkan wabah ebola yang menewaskan ribuan orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
Lalu ia menyoroti faktor-faktor pencegahan penyebaran penyakit di seluruh dunia dan memperingatkan potensi pandemi yang jauh lebih menular.
"Kegagalan untuk mencegah bisa memungkinkan epidemi berikutnya secara dramatis lebih dahsyat daripada ebola. Anda dapat memiliki virus di mana orang merasa cukup baik padahal mereka menular ketika naik pesawat atau mereka pergi ke pasar," ujar Gates seperti dikutip Alarabiya.
Lalu Gates memberikan sejumlah saran utnuk meningkatkan kesiapan global untuk memerangi virus apa pun yang berpotensi menjadi pandemi. Pertama, miliarder asal AS ini mengatakan butuh sistem kesehatan yang kuat khususnya di negara-negara miskin.
"Di situlah ibu dapat melahirkan dengan aman, anak-anak bisa mendapatkan semua vaksin," kata dia.
Selain itu, para tenaga medis mesti ditambah. Tenaga-tenaga medis itu kata Gates sudah dilatih khusus untuk menangani pandemi. Tak hanya tenaga medis, pasukan militer juga perlu dikerahkan untuk mempercepat distribusi logistik dan mengamankan daerah terdampak.
"Perlu juga mengambil keuntungan dari kemampuan militer untuk bergerak cepat, melakukan (distribusi) logistik, dan mengamankan daerah," imbuh Gates.
"Jadi saya pikir ini harus menjadi prioritas. Tidak perlu panik. Kita tidak harus menimbun kaleng spageti atau turun ke ruang bawah tanah. Tetapi kita harus segera bertindak karena sudah tidak ada waktu lagi," tutupnya.
(adh/cnn)