KLIKNUSAE.com – Pakar marketing ternama, Hermawan Kertajaya memberikan keynote speaking bagaimana generasi Z mengubah paradigma dalam memilih destinasi wisata.
Hermawan menjadi pembicara saat hadir dalam acara pembukaan Rapat Kerja Daerah atau Rekerda IV DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat, Kamis 28 November 2024, di Sari Ater Hotel & Resort, Ciater, Subang.
Herman menyinggung era Marketing 6.0, dimana evolusi dari era digital kini menuju konektivitas emosional berbasis teknologi.
Pada era ini, wisatawan tidak hanya mencari pengalaman fisik, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, personalisasi, dan inklusivitas.
“Generasi Z menginginkan pengalaman wisata yang autentik, unik, dan bermakna. Mereka tidak hanya mencari tempat indah untuk difoto. Tetapi juga tempat yang memiliki cerita dan dampak positif. Baik secara sosial maupun lingkungan,” ujar Herman.
Menurutnya, ada beberapa faktor utama yang memengaruhi generasi Z dalam memilih destinasi wisata, diantaranya adalah
Keberlanjutan Lingkungan
Generasi Z sangat peduli pada dampak lingkungan dari aktivitas wisata. Mereka lebih memilih destinasi yang mempromosikan konsep ekowisata atau green tourism.
Wisata Berbasis Budaya Lokal
Pengalaman Digital dan Fisik yang Seimbang
Di era 6.0, generasi ini memanfaatkan teknologi seperti aplikasi wisata, ulasan online, dan media sosial untuk merencanakan perjalanan mereka. Namun, mereka tetap menginginkan pengalaman nyata yang mendalam di destinasi tersebut.
Autentisitas Budaya
Wisata berbasis budaya lokal menjadi daya tarik besar. Generasi Z cenderung memilih tempat yang memberikan peluang untuk belajar budaya, mencoba kuliner tradisional, atau berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
Herman juga menyoroti pentingnya pelaku industri wisata untuk beradaptasi dengan tren ini.
“Pemasaran wisata sekarang harus melibatkan teknologi seperti AI dan big data. Namun, tetap menyampaikan pesan yang personal dan relevan," ujarnya.
"Pelaku wisata harus paham bahwa Gen Z bukan hanya turis. Mereka adalah duta dari pengalaman yang mereka bagikan di media sosial,” tambahnya.
Hermawan juga mengapreasi diskusi yang digelar oleh DPD PUTRI Jawa Barat karena bisa menghadirkan pembicara lain yang bisa mendorong terjadinya kolaborasi.
"Disini ada pembicara dari Bobobox. Ini menjadi kesempatan yang sangat baik buat teman-teman di PUTRI. Bagaimana sebuah tren akomodasi Gen Z, bisa dipadukan dengan pengelola wisata untuk menghadirkan model hunian yang memang saat ini diinginkan mereka (Gen Z)," tambah Hermawan Kertajaya.
Paparan ini mendapat tanggapan positif dari peserta seminar. Terutama pelaku bisnis pariwisata yang ingin menjangkau generasi muda.
Seminar ini diakhiri dengan diskusi interaktif mengenai strategi pemasaran wisata yang relevan di era Marketing 6.0 bahwa gambaran yang akan terjadi saat memasuki era marketing 7.0. ***