GIPI Jabar Mengusulkan Dibentuk Gugus Percepatan Recovery Industri Pariwisata
Kliknusae.com - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat meminta selain gugus tugas percepatan penanganan Virus Corona (Covid-19),sebaiknya juga segera dibentuk tim percepatan dampak ekonomi yang ditimbulkan.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua GIPI Jawa Barat Herman Muchtar dalam Rapat Koordinasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat melalui video conference (zoom meeting), Selasa (7/4/2020).
Rapat yang membahas dampak Covid-19 tersebut diikuti kepala dinas pariwisata se-Jawa Barat,Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat,Asita Jawa Barat,PHRI Jawa Barat dan seluruh BPC PHRI se-Jawa Barat.
Baca Juga: 482 Perusahaan Hotel dan Restoran di Jawa Barat Tutup,Berikut Daftarnya
"Saat ini yang paling penting bagi kami di industri pariwisata adalah bagaimana mengatasi dampak sosial ekonomi akibat wabah Covid-19 ini, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Sampai sekarang sudah lebih 500 hotel yang tutup dan lebih dari 25.000 karyawan yang di rumahkan," ungkap Herman.
Menurut Herman, persoalan baru yang akan dihadapi dari dirumahkannya para karyawan tersebut yakni munculnya warga miskin baru.
"Sedangkan, kami yang berada di industri sudah tidak lagi ada pendapatan. Pelaku UMKM juga sudah tidak bisa buka warung. Belum lagi kewajiban-kewajiban terjadap perbankan. Ini yang menurut saya perlu diperhatikan, secara khusus," tambahnya.Oleh sebab itu,GIPI menyarankan agar segera ada tim percepatan recovery yang bisa mengatasi persoalan sosial ekonomi dari dampak Covid-19.
Baca Juga: 600 Karyawan Hotel Di Kota Bogor Sudah Dirumahkan,Taman Safari Juga Tutup
"Saya juga sudah sampaikan ke rekan-rekan di Kota dan Kabupaten supaya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah mengenai masalah recovery ini. Kalau untuk penanganan penyebaran virus corona sudah ada tim gugus tugas percepatan, sebaiknya juga dibentuk tim percepatan recovery," pinta Herman.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengemukakan bahwa rapat koordinasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi Industri pariwisata yang mengalami penurunan signifikan akibat virus corona (Covid-19).
Baca Juga: Hotel Tutup di Indonesia Tembus 1.174,PHK Karyawan Mencapai 58.700 Orang
"Kita akan membicarakan bagaimana mencari jalan keluar pemulihan akibat dampak Covid-19 ini. Kami berharap seluruh rekan-rekan dinas pariwisata di kota dan kabupaten bersinergi dengan institusi lain seperti Bappeda untuk merumuskan kebijakan sekaligus membuat mitigasi agar siap ketika pandemi usai," kata Dedi.
(adh)