Biro Travel Terhenti Total Akibat Covid-19,Kerugian Triliunan

Kliknusae.com- Sektor pariwisata menjadi paling terpukul oleh imbas pademi corona. Semua bisnis yang terkait dengan kepariwisataan "hancur lebur". Tak terkecuali usaha travel sebagai unjung tombak pergerakan pariwisata tanah air.

Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno menyebut seluruh agen travel saat ini sudah benar-benar terpuruk.

Total kerugian dari seluruh perusahaan agen travel di Indonesia, sampai akhir Februari 2020 lalu saja sudah mencapai Rp 4 triliun.

Baca Juga:Potensi Kehilangan Penjualan Biro Umroh Mencapai Rp 6 Triliun

"Kerugian di bulan Februari mencapai Rp 4 triliun, kalau Maret belum terhitung angkanya," ungkap Pauline, Rabu (1/4/2020).

Astindo mencatat sejak dihimpit corona, penjualan agen travel turun drastis hingga 94%. Angka pembatalan penumpang juga naik hingga 80% dan diprediksi bakal terus bertambah.

Demikian pula dengan biro perjalanan haji dan umroh. Sejak Pemerintah Arab Saudi menangguhkan sementara kedatangan jemaah umroh dari luar negaranya, biro travel sudah tidak ada yang memberangkatkan jemaahnya.

Ketua Umum Sarikat Penyelenggara umroh dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi menyampaikan berbagai upaya telah dilakukan untuk menutup kerugian karena hal tersebut, akan tetapi mereka hanya menemukan jalan buntu dan kini terancam bangkrut.

"Sangat terpuruk, segala kerugian tidak bisa kami tutupi karena tidak ada masukan, jadi ya hanya menunggu sampai habis sisa tabungan saja lalu bangkrut," ujar Syam.

Menurut Syam, seluruh biro travel haji dan umroh kini benar-benar tak menerima pesanan perjalanan sama sekali sejak 1 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Jemaah Umrah Indonesia,Begini Nasibnya Sekarang

Bahkan, semua perjalanan haji dan umroh yang dipesan sampai Desember 2020 sudah dibatalkan semua akibat kebijakan tersebut.

Untuk diketahui, normalnya selama ini setiap tahun, biro travel haji dan umroh menerima pesanan sebanyak 1.017.680 jemaah.

Terdiri dari 17.680 jemaah haji yang terbagi kepada 300 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan sebanyak 1.000.000 jemaah umroh yang terbagi pada 1.005 Penyelenggara Perjalanan Ibadah umroh yang selanjutnya (PPIU).

Akan tetapi, kini tak satu pun pesanan perjalanan masuk kepada seluruh biro perjalanan haji dan umroh yang ada di Indonesia.

"Total sudah tidak ada lagi yang berangkat. Mulai 1 Maret kemarin sudah tidak ada yang diperbolehkan masuk KSA (Kingdom of Saudi Arabia/ Kerajaan Arab Saudi), dan semua pesanan sampai Desember 2020 sudah dibatalkan semua," paparnya.

(adh/dtk)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae