Tidak Ada Lockdown,Pariwisata Lombok Masih Berjalan Normal
Kliknusae.com - Isu yang menyebut bahwa destinasi tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air) di Kabupaten Lombok Utara ditutup (lockdown) dari kunjungan wisatawan adalah tidak benar.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana dikutip dari Antara pada Senin (16/3/2020) hanya memberlakukan penutupan sementara selama duka pekan atau 14 hari. Kebijakan tersebut dilakukan oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, selaku Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid 19 Provinsi NTB, H Ahsanul Khalik menjelaskan lebih lanjut maksud penutupan akses masuk tersebut.
"Tidak benar tiga Gili 'lockdown' karena kami pemerintah daerah hanya melakukan pembatasan untuk dua pekan ke depan. Bisa jadi isu yang tidak benar ini dikeluarkan oleh orang yang tidak mengerti dan bahkan pesaing kita dalam pengembangan dan bisnis wisata," ujarnya di Mataram, Rabu (18/3/2020).
Ahsanul menyampaikan sebaiknya mereka menikmati wisatanya dengan tenang dan tidak perlu panik dan tidak perlu meninggalkan Lombok.
"Kami hanya menutup penyeberangan sementara hingga 14 hari menuju Gili Terawangan," lanjutnya.
Yang jelas kata mantan Kepala Dinas Sosial NTB ini, WNA yang berada di tiga Gili tidak perlu panik jika ingin meninggalkan Lombok, karena penyeberangan dan bandara untuk wisatawan dan juga siapapun yang mau keluar pulau Lombok tidak ditutup, yang ditutup hanya penyeberangan masuk menuju kawasan tiga Gili untuk sementara waktu.
Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perhubungan telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pengelola pelabuhan untuk melakukan pengawasan ketat masuknya wisatawan untuk mencegah virus corona masuk ke tiga Gili.
Disebutkan, beberapa pelabuhan dengan pengawasan ketat, di antaranya Pelabuhan Penyeberangan Lembar - Padangbai, Pelabuhan Penyeberangan Kayangan - Pototano, Pelabuhan Penyeberangan Sape - Labuhan Bajo, Long Distance Ferry (LDF) Lembar - Surabaya, dan pelabuhan laut yang melayani penumpang umum.Sedangkan, pelabuhan yang ditutup sementara mulai Selasa (17/3) di antaranya Pelabuhan Pemenang dan Pelabuhan di Tiga Gili, Pelabuhan Senggigi, dan terminal khusus yang melayani akses masuk wisatawan ke wilayah NTB.
Itu khususnya di tiga Gili dikhususkan untuk fast boat yang datang dari Bali, sedangkan sama dengan pengawasan di tempat lain.
"Masa berlaku pengawasan ketat dan penutupan pelabuhan dilakukan selama 14 hari sejak ditetapkan, dan akan dievaluasi lebih lanjut," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Bayu Windya.
Pemeriksaan di pelabuhan
Pada Selasa (17/3), wisatawan maupun masyarakat lokal yang akan menyeberang menuju destinasi wisata tiga Gili melalui Pelabuhan Bangsal di Kabupaten Lombok Utara terlihat menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mencegah masuknya virus corona.
Satu persatu wisatawan baik asing, domestik maupun warga lokal yang tiba dari tiga Gili diperiksa suhu tubuhnya serta pemeriksaan lainnya sesuai SOP yang berlaku.
Tim pemeriksa terdiri dari KKP Kelas II Mataram, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, kepolisian serta sejumlah lembaga terkait.
Salah seorang petugas pemeriksaan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Mataram, Budi Kusumaningrum di Pelabuhan Bangsal, Pemenang, Selasa, mengungkapkan pemeriksaan terkait virus corona telah dilakukan sejak bulan Februari 2020.
Laili, salah seorang pekerja di Gili Trawangan mengapresiasi langkah pemerintah daerah tersebut. Menurutnya, kesehatan dan keamanan sangatlah penting.
"Kita setuju, karena meskipun ada pengaruh dengan penghasilan kita, kita dapat maklumi demi kesehatan dan keselamatan kita bersama," tegasnya.
(adh/cnn/ant)