Florawisata San Terra de Lafonte Malang Hadirkan 700 Jenis Bunga

Kliknusae.com - Selain dikenal sebagai Kota Pelajar,Kabupaten Malang,Jawa Timur juga banyak menyimpan objek wisata. Tidak saja cerita sejarah masa lalu dengan misteri awal tumbuhnya kerajaan-kerajaan besar seperti Tumapel, Kanjuruhan, Singosari, Kediri (Dhoho), Mojopahit, Demak dan Mataram.

Taukah kalian, Malang saat ini juga telah mentarformasi diri dengan menghadirkan destinasi kekinian. Salah satunya adalah "Florawisata San Terra de Lafonte". Wahana wisata itu menghadirkan spot foto taman bunga dengan 700 jenis bunga.

Lokasinya berada di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Lokasi wisata itu berada di lahan seluas tujuh hektar.

Namun, luasan yang tersedia untuk dikunjungi masih berkisar empat hektar. Sisanya masih dalam tahap pembangunan.

Lokasi wisata tersebut dibuka untuk wisatawan sejak Selasa (24/12/2019) lalu dalam rangka menyambut libur Natal dan tahun baru.

Berbagai jenis bunga yang tumbuh Florawisata San Terra de Lafonte di Pujon, Kabupaten Malang

Relation Officer Florawisata San Terra de Lafonte, Hubertus Setiono menyampaikan lokasi wisata itu akan menjadi wisata yang terintegrasi.

Selain untuk kepentingan wisata, lokasi itu juga merupakan tempat pembibitan bunga. Pengunjung juga bisa membeli bunga yang ada di lokasi tersebut.

"Jadi ini wisata terintegrasi. Ada pembibitan bunga, penjualan bunga dan spot untuk selfie," katanya, Jumat (27/12/2019).

Hubertus mengatakan, 700 jenis bunga yang tersedia merupakan bunga lokal dan bunga impor. Pihaknya sudah mengawinkan serbuk berbagai jenis bunga impor dari Eropa dan Amerika tersebut supaya bisa hidup dengan iklim yang ada di Indonesia.

Bunga itu ada yang tumbuh di lahan, ada yang merambat dan ada yang tergantung.Berbagai jenis bunga yang tumbuh Florawisata San Terra de Lafonte di Pujon, Kabupaten Malang

Sementara itu, area taman bunga dibagi menjadi dua, indoor dan outdoor. Jenis bunga akan disesuaikan dengan kondisi musim di lokasi itu.

Jika musim hujan, jenis bunga yang ada adalah jenis bunga yang bisa hidup pada musim hujan. Begitu sebaliknya ketika memasuki musim kemarau.

"Setiap musim beda-beda jenis bunga. Per tiga bulan, bunga harus diganti," jelasnya.

Untuk menambah keindahan di lokasi wisata tersebut, pengelola juga mendirikan bangunan tematik. Bangunan itu untuk menambah properti bagi pengunjung yang ingin menikmati kawasan tersebut.

(adh/kom)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae