PHRI Ingin Ada Keunikan Destinasi Di Kabupaten Bandung
Kliknusae.com - Potensi pariwisata yang cukup besar di Kabupaten Bandung menjadi modal dalam menarik wisatawan. Kekuatan alam yang asri dan ketersediaan sumber daya alam yang masih terjaga seharusnya bisa menjadi magnet untuk orang datang dan tinggal lebih lama disini.
Sayangnya, Kabupaten Bandung belum bisa menghadirkan destinasi unik sehingga banyak wisatawan yang memilih pulang-pergi ketika berlibur dikawasan ini.
"Okupansi kita masih tertahan di angka 40 %. Banyak wisatawan yang datang,tapi memilih menginap di Bandung karena jarak yang cukup dekat. Terlebih setelah dibukanya Tol Soroja. Oleh sebab itu, kami mengusulkan agar pemerintah daerah mencari terobosan baru, bersama pelaku industri pariwisata untuk menghadirkan destinasi yang lebih unik," demikian disampaikan Ketua BPC PHRI Kabupaten Bandung Use Juhaya kepada Kliknusae.com usai pengukuhan Pengurus PHRI Kabupaten Bandung periode 2019-2024, Senin (25/11/2019).
Pengukuhan PHRI Kabupaten Bandung dilakukan langsung oleh Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar.
Dalam kesempatan tersebut, Herman berpesan agar PHRI Bandung membantu dan mendukung program pemerintah daerah dalam mengembangkan pariwisata.
"Sebagai pelaku industri pariwisata, kita harus terus mendukung program yang dilaksanakan pemerintah daerah. Begitu pun sebaliknya, harus ada dukungan yang saling menguntungkan sehingga semua berjalan sesuai yang diharapkan," kata Herman.Masih menurut Use, pihaknya saat ini membutuhkan spirit kuat dari seluruh stakeholder dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Bandung. Terutama dari pemerintah daerah untuk bisa menghadirkan destinasi unggulan.
"Sebab, yang kami inginkan para wisatawan itu tidak hanya berkunjung ke objek-objek wisata yang ada,tetapi juga bisa menginap disini. Saya melihat tren para wisatawan ke Soreang, Kabupaten Bandung adalah menyukai glamour camping (glamping)," ujar Use.
Untuk itu, keunggulan ini harus menjadi fokus garapan kedepan, bagaimana bisa mendorong banyaknya event dengan mengkolaborasikan keberadaan glamping."Dengan banyaknya event, harapan kami keterisian kamar juga meningkat. Setidaknya di rata-rata 100 kamar juga sudah bagus. Seperti Konferensi Musik Indonesia (KAMI) 2019 belum lama ini berlangsung di Gedung Budaya Sabilulungan, cukup mendongkrak okupansi di atas rata-rata 72 kamar," jelas Use.
Meningkatnya kunjungan wisatawan di Kabupaten Bandung memang tidak linier dengan tingkat hunian kamar. Hal ini karena kebanyakan wisatawan memilih untuk stay di Kota Bandung.
"Di Soreang ada dua hotel besar yakni Sutan Raja Hotel and Convention Centre dan Grand Sunshine Resort and Convention. Selebihnya, hotel-hotel kecil,termasuk villa. Kami juga sedang mendorong agar memperbanyak event di kawasan ini," lanjut Use.
(adh)