Pengembangan Bandara Hanandjoeddin Tingkatkan Kunjungan Wisman Ke Belitung

Kliknusae.com - Meski secara detail rencana pengembangan Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin oleh PT Angkasa Pura II (PT AP II) belum disampaikan,namun pemerintah daerah (Pemda)  Kabupaten Belitung mendukung penuh.

"Kalau bentuk kerjasama dengan Pemda detailnya belum kami terima. Namun pengembangan bandara oleh PT AP II jelas akan memberikan banyak manfaat. Setidaknya, terminal menjadi lebih refresentative. Bisa menampung banyak penumpang," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, ketika dihubungi Kliknusae.com,Selasa (15/10/2019).

Menurut Isyak, bandara menjadi pintu gerbang pariwisata sehingga dengan semakin baik maka ia akan menghadirkan citra positip.

Oleh sebab itu dengan dikembangkannya bandara Hanandjoeddin Pemda Balitung optimis tingkat kunjungan wisatawan juga akan meningkat.

Sebagaimana disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa pengelolaan Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin di provinisi Bangka-Belitung (Babel) akan diserahkan kepada PT AP II  dalam bentuk kerjasama pemanfaatan (KSP) yang merupakan bagian Public Private Partnership (PPP).

"Kami sampaikan pengelolaan bandara ini akan diserahkan ke Angkasa Pura II," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, belum lama ini.

Dengan diserahkannya pengelolaan pada BUMN tersebut, Budi mengharapkan banyak investasi yang diberikan Angasa Pura II.

Misalnya memperpanjang runway, mempertebal landasan hingga merenovasi terminal.

"Landasan dan terminal akan direnovasi setelah pengelolaan Bandara HAS Hanandjoeddin beralih ke AP II," ujarnya.

Sementara itu,VP of Corporate Communication Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan sejauh ini proses pengalihan pengelolaan bandara-bandara ke Angkasa Pura II berlangsung lancar.

"Pembahasan telah dilakukan antara lain melibatkan Angkasa Pura II, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan pihak lainnya di mana kami semua tergabung di dalam Tim Kerja Sama Pemanfaatan [KSP]," kata Yado.

Yado menambahkan, sejauh ini pembahasan berjalan lancar dan pihaknya harapkan selangkah lagi pada tahun ini Angkasa Pura II resmi menjadi pengelola Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan.

Presiden Joko Widodo juga pernah meminta agar pengelolaan Bandara Radin Inten II di Tanjung Pandang,Belitung diserahkan dari Kemenhub ke Angkasa Pura II.

Presiden juga mengatakan pengelolaan oleh AP II akan mendatangkan lebih banyak penerbangan.

"Pengelolaan oleh AP II akan membuat penerbangan lebih banyak," jelas Kepala Negara.

Selain terkait dengan operasional, pengelolaan tiga bandara itu oleh Angkasa Pura II melalui pola KSP Aset Barang Milik Negara itu akan menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Belanja modal dan biaya operasional tiga bandara itu nantinya berasal dari Angkasa Pura II, sehingga APBN bisa dialokasikan untuk hal lain. Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, pembagian keuntungan, penambahan aset baru serta tetap memiliki aset eksisting bandara tersebut," pungkas Yado.

Investasi tersebut untuk pengembangan Di Bandara HAS Hanandjoeddin yakni antara lain pembangunan terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae