Sekolah Bogor Raya Bersama BIG Ten Indonesia Gelar Misi Budaya di Amerika
Kliknusae.com - Upaya pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) terus dilakukan. Berbagai event di luar negeri pun digelar, tidak saja kampanye Wonderful Indonesia, namun juga menggarap komunitas diaspora.
Dalam rangka memperingati 70 Tahun Hubungan Diplomatik RI-AS, Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Perkumpulan Alumni BIG Ten Indonesia dan Sekolah Bogor Raya (SBR) melaksanakan misi budaya 'Indonesia Culture Caravan (ICC) 2019'.
Kegiatan ini akan membawa 27 delegasi yang nantinya akan menampilkan kesenian gamelan Sunda dan Jawa serta tarian tradisional selama dua pekan di 6 universitas di Midwest USA.
Mereka berangkat pada 26 September dan kembali pada 12 Oktober 2019. Selanjutnya para delegasi ini akan tampil di Northern Illinois University (Chicago), Wisconsin University (Madison), Indiana University (Bloomington), dan University of Michigan (Ann Arbor).
Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo mengapresiasi dan mendukung adanya misi kebudayaan ini. Hal ini mempermudah Kemenpar untuk mempromosikan wisata Indonesia."Kita sangat mendukung kegiatan dengan misi kebudayaan ini karena membantu Kemenpar mempromosikan pariwisata Indonesia. Nantinya dari Kemenpar kita akan persiapkan oleh-oleh, kaus, topi dan video pariwisata untuk dibagikan di sana," ungkap Indroyono usai bertemu delegasi ICC di gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Kamis (15/8/2019)
Acara budaya merupakan salah satu cara memperkenalkan potensi yang ada di Indonesia.
Tidak hanya mengenalkan sosial dan budaya saja, namun secara tidak langsung akan berdampak postif pada ketertarikan untuk datang berlibur ke Indonesia.
Ini terlihat dari jumlah kunjungan turis Amerika Serikat ke Indonesia tahun lalu. Berdasarkan data yang didapat KJRI Chicago, jumlah turis Amerika tahun lalu yang datang ke Indonesia meningkat 12 persen.
"Berdasarkan data yang kita dapat, jumlah kunjungan turis Amerika ke Indonesia meningkat. Tahun lalu jumlah turis Amerika ke Indonesia sebaganyak 380 ribu orang. Jumlah ini meningkat 12 persen dibandingkan sebelumnya," ungkap Rosmalawati Chalid, Konjen RI Chicago.
Rosmalawati mengungkapkan bahwa peran pengenalan budaya secara tidak langsung berpengaruh untuk pariwisata."Kebudayaan dan pariwisata tidak terpisahkan. Pertunjukan budaya secara tidak langsung mengenalkan wisata dan mendorong pariwisata juga. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan turis yang datang," tambahnya.
Amerika Serikat merupakan salah satu pasar wisata Indonesia. Tahun ini Kemenpar punya target mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 18,5 juta.
Sementara untuk turis Amerika Serikat, Kemenpar punya target 560.000 orang.
"Kita ingin tahun ini turis AS yang datang ke Indonesia semakin banyak. Kita akan tingkatkan target mendatangkan lebih 500 ribu orang untuk berlibur ke Indonesia," jelas Rosmalawati.
SBR sebagai satuan pendidikan kerja sama dengan kurikulum internasional berdiri tahun 1995 di Kota Bogor, Jawa Barat saat ini memiliki sekitar 900 siswa dengan latar belakang budaya dan kewarganegaraan yang berbeda.
Dalam kurikulumnya, SBR memberikan program internasional yang mengintegrasikan konsep global dengan apresiasi yang tinggi terhadap kebudayaan dan identitas nasional.
Berdasarkan hal ini, SBR mempunyai divisi misi budaya (cultural program) berangkat dari kecintaan yang mendalam terhadap budaya dan perkembangannya khususnya mengenai gamelan.Program misi budaya SBR bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan apresiasi terhadap budaya Indonesia serta ikut serta melestarikan keberadaan pertunjukan gamelan.
Tim kesenian SBR telah beberapa kali menampilkan pagelaran gamelan dan tarian tradisional dalam berbagai event di dalam negeri dan luar negeri antara lain; pada Festival Budaya Anak Internasional di Czech;
Enchanting Evening of Indonesia di Royal Theater Praha, serta baru-baru ini (Juni 2019) melakukan misi budaya ke Eropa; Brussel, Den Haag, dan Praha menampilkan seni gamelan dan tari tradisional.
(adh)