PHRI DIY : Pemindahan Bandara Harus Diimbangi Pembukaan Rute LN
Kliknusae.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyarankan agar pemindahan Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ke Bandara Internasional Yogyakarta/Yogyakarta International Airport (YIA) diimbangi dengan pembukaan rute luar negeri (LN).
"Yang terpenting dari pemindahan bandara ini adalah diikuti dengan masuknya penerbangan asing dari negara-negara tujuan wisata. Misalnya dari timur seperti Jepang,Korea,Taiwan,dan China. Kemudian dari arah barat sebut saja Belanda,Timur Tengah,Turki,Malaysia, dan Thailand itu harus dibuka," Kata Ketua PHRI DIY Istidjab Danunagoro kepada Kliknusae.com,Selasa (06/08/2019).
Dengan dibukanya rute asing ini nantinya diharapkan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat. Disamping itu tentunya untuk mendongkrak performace bandara berstandar intrnasional ini.
"Selama ini rute asing ke Yogyakarta kan baru dari Singapura dan Kualalumpur. Tentu ini tidak cukup untuk memasukin turis lebih banyak ke Indonesia, khususnya Yogyakarta. Selama ini para turis kan seneng direct flight (terbang langsung) ke tujuan," tambahnya.
Oleh sebab itu,lanjut Istidjab,sebaiknya pemerintah tidak sekedar memindahkan bandara begitu saja,namun harus diikuti dengan peningkatan jumlah wisatwan yang datang.
Meski rata-rata okupansi hotel di Yogyakarta masih cukup baik,tetapi ada bulan-bulan tertentu yang kondisinya low seasons.
"Dari Januari-Maret, biasanya kita mengalami low seasons. Kondisi ini harus diisi dengan menggaet turis asing untuk datang ke Yogyakarta. Kesempatan kesempatan sekarang terbuka lebar, dengan mulai beroperaisnya bandara internasinal ini," ujarnya.
Oktober Mulai Beroperasi
Sementara PT Angkasa Pura I kini bersiap melakukan pengalihan operasional penerbangan dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ke YIA. Pengalihan secara bertahap bakal dimulai bulan Oktober 2019.
"Dimulai pada awal periode winter 2019, penerbangan domestik 4 slot per jam dialihkan dari JOG (Adisutjipto) ke YIA, khususnya rute penerbangan luar Pulau Jawa," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi di kantor PT PP kompleks Bandara YIA, Senin (5/8/2019).
Faik menyampaikannya saat memberikan paparan kepada rombongan Komisi V DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Bandara YIA, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Faik menambahkan, selama pengalihan tersebut, jam operasional Bandara Adisutjipto bakal dikurangi dari sebelumnya mulai pukul 05.00-24.00 menjadi pukul 05.00-21.00.
Sementara untuk Bandara YIA, jam operasional ditambah dari 06.00-18.00 menjadi 06.00-23.00.
"Secara bertahap juga ada penambahan kapasitas ruang tunggu YIA dan jumlah serta frekuensi land transportation YIA," ujar Faik.
Sejak minimum operasi dimulai bulan Mei 2019, jumlah penumpang pada bulan Mei 2.935 orang, Juni 27.717 orang dan bulan Juli 27.585 orang.
Sejauh ini terdapat tujuh penerbangan per hari di Bandara YIA yang dilayani oleh maskapai Batik Air dan Citilink.
(adh/dtk)