Kalahkan Jakarta,Wisman Batam Tembus 1 Juta

Kliknusae.com - Pemerintah Kota Batam,Kepulauan Riau (Kepri) menyakini target kunjungan wisatawan mancengara (wisman) akan tercapai. Indikator ini bisa dilihat dari tren kenaikan wisman hingga Juni 2019 lalu yang mencapai 938.591 orang.

"Jumlah ini naik 5,29 persen jika dibandingkan periode Januari-Juni 2018," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam Ardiwinata,pekan ini.

Adapun untuk Juni 2019, sebanyak 176.187 wisman yang mengunjungi Batam. Angka ini pun naik sebesar 20 persen jika dibandingkan Juni 2018 yang total kunjungan 167.378 wisman.

Jika melihat tren kenaikkan jumlah wisman tiap bulan di tahun ini, Ardi optimistis target kunjungan wisman 2019 akan tercapai.

Ia mengatakan, sejumlah event sudah disiapkan untuk menggaet wisman ramai mengunjungi Batam.

"Yang terdekat kita ada event peresmian Masjid Sultan Batam. Sudah memastikan ke kita akan ada 1.000 wisman yang ikut acara ini," ujarnya.

Selain event itu, sejumlah event lain siap memanjakan wisaman yang akan datang ke kota ini.

Pada Oktober nanti akan ada gebyar belanja tahunan, Great Sale 2019. Dalam persiapannya, sejumlah pengelola pusat perbelanjaan kompak akan menjual barang-barang dengan diskon besar.

"Ini upaya kita agar wisman mau datang. Dan masih banyak lagi event-event menarik hingga akhir tahun nanti," ujarnya.

Selain itu, peran Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI juga dinilai membantu Batam yang juga sebagai kota perbatasan dengan sejumlah negara tetangga.

Salah satunya melalui program Hotdeal yang membranding salah satu destinasi dengan subsidi tiket khusus untuk wisman.

"Tahun ini ada sejuta paket yang diluncurkan," kata dia.

Sementara itu menanggapi peningkatan yang terjadi, Ketua Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (Aspabri) Kepulauan Riau (Kepri), Surya Wijaya mengaku cukup senang.

Hanya saja pihaknya tentu ingin fluktuasi yang terjadi bisa diminimalisir bahkan ditiadakan.

Baca Juga: Batam Terpilih jadi Tuan Rumah Kontes Miss Tourism Worldwide 2019

Menurutnya 114 agenda pariwisata yang digelorakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, hendaknya bisa lebih didukung dengan menghadirkan peningkatan Sapta Pesona, khususnya pada sisi jaminan keamanan yang akan didapat oleh wisman selama menikmati sajian pariwisata di Batam.

Untuk diketahui, Sapta Pesona adalah sebutan lain dari tujuh poin yang harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata di Indonesia.

Poin-poin tersebut adalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan.

Faktor keamanan, sampai saat ini memang masih menjadi momok bagi pelaku pariwisata di Batam.

Sejumlah kasus yang menempatkan wisaman sebagai korban kerapkali terjadi, bahkan sampai pada titik membahayakan keselamatan wisman itu sendiri.

Baca Juga: Ke Kota Batam Jangan Lupa Mampir Ke Istana Durian Datuk

Yang terbaru adalah kasus penjambretan yang dialami oleh wisaman asal Korea Selatan Belum lama ini.

Wisman yang diketahui bernama Lee ini menjadi korban penjambretan ketika tengah menanyakan alamat salah satu lokasi yang ingin ditujunya.

Akibatnya ia mengalami sejumlah luka karena berupaya mengambil kembali smartphone miliknya yang berusaha dirampas oleh pelaku yang menggunakan mobil.

"Kami (pelaku dan semua penggiat pariwisata) sangat prihatin terhadap kejadian ini. Akan berdampak buruk jika hal ini viral, untuk itu kami mohon kepada masyarakat untuk bisa menahan diri. Tentu kedepan kita berharap pengamanan terhadap wisatawan dapat dilakukan lebih baik, apalagi Batam sekarang adalah kota pariwisata," kata Surya.

Senada dengan Surya, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad juga menyesalkan kejadian yang menimpa salah satu wisman yang tengah berkunjung ke Batam ini.

Amsakar mengaku telah meminta Disbudpar Kota Batam untuk menindaklanjuti persoalan ini, melakukan koordinasi secara intensif dengan pihak keamanan sehingga hak-hak wisman ketika berad di Batam bisa tetap terjaga.

Amsakar menjelaskan, kasus yang berkaitan dengan keamanan wisman ini harus menjadi perhatian bersama, karena efek yang ditimbulkan akan berdampak pada kondisi pariwisata di masa mendatang.

"Satu kasus yang terjadi, bisa mempengaruhi cukup besar ke depannya. Kasus seperti ini tidak boleh terjadi lagi," kata Amsakar.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya