Di Yogyakarta Pesan Andong Kini Bisa Pakai Grab
Kliknusae.com - Bagi wisatawan yang melancong di Yogyakarta naik Andong (kendaraan tradisional roda dua yang ditarik kuda) menjadi pengalaman unik tersendiri. Kalau sebelumnya, para pelancong harus mendatangi tempat mangkal para Andong, tapi kini lebih mudah dan cepat.
Ya, layanan transportasi online, Grab, bersama dengan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Perhubungan Yogyakarta meluncurkan Grab Andong.
Layanan transportasi ini menggabungkan transportasi tradisional khususnya di Yogyakarta dengan teknologi aplikasi online.
Compliance & Public Affairs, Grab Indonesia, Barry Pramudya mengatakan, keberadaan Grab Andong ini diharapkan dapat memberikan dampak terhadap pariwisata Yogyakarta. Grab Andong sendiri akan diluncurkan pada Jumat (23/8/2019) pukul 19.00 WIB di Titik 0 Kilometer Yogyakarta.
Andong khusus Barry mengatakan, alat transportasi yang digunakan sebagai Grab Andong merupakan andong khusus.
Setiap kusir diwajibkan memiliki surat izin operasional kendaraan tidak bermotor dari Pemerintah Provinsi DIY serta kartu tanda anggota dari Paguyuban Andong Yogyakarta.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Andong DIY, Purwanto mengatakan, andong-andong yang masuk bergabung dengan Grab Andong sudah diseleksi.
"Sudah standar, sudah terawat. Andong kami seleksi dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta pada 2018. Andong Yogya rata-rata bersih karena ada seleksi. Andong jelek tidak dapat masuk Yogya," kata Purwanto kepada wartawan dalam acara #JelajahIndonesia Bersama Grab ke Jawa Tengah dan Yogyakarta, kemarin.
Selain itu, kuda yang digunakan juga harus memenuhi standar khusus yang diberikan oleh paguyuban andong serta pihak Grab.
Adapun untuk pemakaian dibatasi hanya untuk empat orang dan maksimal enam orang per perjalanan.
"Andong dibatasi per jam, kita pakai rental per jam, per jam Rp 150 ribu," ujar Barry.
Enam titik penjemputan Sama seperti penggunaan aplikasi transportasi online pada umumnya, Grab Andong juga menyediakan titik penjemputan.
Pada aplikasi, pengguna dapat menemukan menu Grab Andong ketika berada di sekitar kawasan Jalan Malioboro. Grab Andong hanya beroperasi di sepanjang jalan ini.
"Aplikasi bisa diorder sepanjang Malioboro," ujar Barry. Selain itu, sepanjang Jalan Malioboro terdapat enam titik penjemputan khusus atau shelter khusus untuk andong.
Melalui Paguyuban Andong DIY, sebagian dari pendapatan Grab Andong akan digunakan untuk mendukung program perawatan kuda, dengan menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan UGM.
Dalam keterangannya, Menpar Arief Yahya mengatakan andong online ini merupakan kelanjutan dari kemitraan, dalam mendukung Wonderful Indonesia.
Untuk mendukung peningkatan kualitas moda transportasi lokal ikonik, yang dapat memberikan pengalaman baru dan unik serta menjadi daya tarik wisatawan ini.
"Harapannya, dengan dukungan teknologi, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi destinasi ini," ujar Arief.
Arief mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan keindahan alamnya dan Wonderful Indonesia telah menjadi inisiatif berkelanjutan dari Kemenpar untuk mempromosikan destinasi wisata tersebut.
GrabAndong ini menjadi kelanjutam program sebelumnya GrabBajay di Jakarta serta GrabBetor di Medan, dan GrabBentor di Gorontalo.
"Kami apresiasi inisiatif Grab untuk mendukung peningkatan kualitas moda transportasi lokal ikonik di Yogyakarta, yang dapat memberikan pengalaman baru dan, unik serta menjadi daya tarik wisatawan ini," ujarnya.
"GrabAndong dengan dukungan teknologi, semakin banyak wisatawan yang mengunjungi destinasi kawasan Malioboro dan Yogyakarta," ujar Arief menambahkan.
Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menambahkan, Yogyakarta tidak cuma menawarkan keindahan lokasi pariwisatanya, tapi keunikan moda transportasi sehingga membuat wisatawan semakin berkesan.
"Yogyakarta juga menawarkan andong sebagai salah satu transportasi utama yang memikat wisatawan. Sehingga wisatawan yang datang memiliki kenangan tersendiri saat ke Yogyakarta," katanya.
Data Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah turis yang mengunjungi Yogyakarta semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017, rata-rata jumlah turis Yogyakarta mencapai 435.775 orang, di mana sekitar 50 persennya mengunjungi kawasan Malioboro.
"Dengan semakin membludaknya jumlah turis ini, tentu bisa dimanfaatkan untuk mendorong potensi penggunaan andong sebagai transportasi penunjang" kata Sultan.
Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, peluncuran GrabAndong merupakan bentuk dukungan Grab untuk melestarikan ragam kekayaan tradisi dan juga budaya Yogyakarta, kepada penduduk sekitar maupun wisatawan.
"Kami senang dapat memfasilitasi kebutuhan para wisatawan dan pengguna Grab yang ingin menjelajahi kawasan Malioboro dengan moda transportasi tradisional yang khas berpadukan dengan dukungan teknologi terkini," ujarnya.
Peluncuran ini melengkapi dukungan kami terhadap sektor pariwisata di Yogyakarta, setelah sebelumnya mendukung penyelenggaraan ARTJOG MMXIX dan Malioboro Night Festival 2019.
(adh/kom/tmp)