Busana Sutra Garut Tampil Di Belanda
Event ini digelar bekerja sama dengan Pelangi Wastra Indonesia dalam sebuah peragaan busana yang menampilkan berbagai macam busana nasional.
Tujuannya untuk mempromosikan keragaman budaya Indonesia lewat kain tradisional.
Peragaan busana yang diikuti 6 perancang ini disaksikan sekitar 200 orang, termasuk Duta Besar Wesaka Puja.
Wesaka mengatakan selain untuk promosi budaya Indonesia peragaan itu juga untuk meningkatkan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Belanda.
"Indonesia terdiri atas ribuan pulau dan ratusan suku bangsa dengan latar belakang etnis, bahasa, dan budaya yang berbeda-beda, termasuk tekstil uniknya yang sudah dikenal dunia, seperti batik," ujar Wesaka, dalam keterangan tertulis, Senin (10/12/2018).
Wesaka berharap, melalui peragaan busana itu, para undangan mendapat gambaran tentang Indonesia dengan kekayaan budaya.
Selain itu juga mendapatkan gambaran tentang industri kreatif yang makin berkembang di Tanah Air.
"Lewat fashion show ini, saya berharap Anda semua mendapat gambaran tentang Indonesia dengan kekayaan budaya, serta gambaran tentang industri kreatif yang makin berkembang di Indonesia," katanya.
"Life is too short to wear boring clothes," imbuh Wesaka mengutip sebuah kutipan, yang dikaitkan dengan label mode Cushnie et Ochs.
Kedelapan perancang mode yang tampil pada fashion show tersebut adalah Leny Rafael, yang membuat rancangan dengan tenun Badui, Adelina Willy Suryani dengan Sutra Garut, Rizki Permatasari dengan kain khas Sumba.
Ada Dwi Lestari Kartika dengan batik Bekasi, Gita Orlin dengan batik Trenggalek, Melisa A. Bermara dengan karya-karya yang terinspirasi oleh burung Enggang khas Kalimantan, Lala Gozali dengan kain lurik Jawa, dan Putri Permana dengan tas Jepara.
(adh)