Kapan Jakarta Masuk 10 Besar Wisata Ibu Kota Dunia?
Data dari The World Travel & Tourism Council (WTTC) menyebutkan ada sembilan ibu kota di dunia yang pendapatan pariwisatanya memberi kontribusi lebih dari 50 persen terhadap pendapatan pariwisata negeri.
Bahkan Budapest, ibu kota dari Hungaria, memberi kontribusi 95,7 persen atau nyaris dari seluruh pendapatan pariwisata negara tersebut.
Secara berurutan inilah 10 ibu kota di dunia dengan kontribusi pendapatan pariwisata terbesar untuk pendapatan pariwisata negaranya:
- Budapest, Hungaria 95,7 persen
- Dublin, Irlandia 60,2 persen
- Dubai (bukan ibu kota tetapi kota padat), uni Emirat Arab 58,7 persen
- Lima, Peru 58,4 persen
- Buenos Aires, Argentina 55,9 persen
- Praha, Ceko 54,8 persen
- Santiago, Chili 52 persen
- Brussel, Belgia 51,3 persen
- Bangkok, Thailand 50,4 persen
- Kuala Lumpur, Malaysia 44,2 persen
Sementara itu Jakarta memiliki potensi di bidang pariwisata. Setidaknya itulah yang dipaparkan dalam data WTTC. Pada daftar ibu kota dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata tercepat pada 2017, Jakarta masuk di urutan ke 12, dengan persentase kenaikan 8,7 persen.
Ibu kota Indonesia ini berada di bawah Kairo, Makau, Instanbul, Dublin, Chongqing, Manila, Beijing, Shanghai, Guangzhou, Antalya, dan Tehran. Kota-kota besar tersebut mayoritas berasal dari Asia.
Sedangkan untuk ukuran negara, Indonesia masuk dalam peringkat ke sembilan pertumbuhan pariwisata tercepat di dunia dengan total skor 14,25.
Perusahaan penghimpun riset pasar, statistik, dan sistem informasi global berbasis di Inggris, Euromonitor International dalam laporannya memprediksi bahwa Jakarta akan menjadi destinasi global yang kebanjiran wisatawan pada 2025.
Persentase wisatawan mancangera yang berkunjung ke Jakarta pda 2025 diperkirakan naik 100 persen dari 2017. Dengan prediksi wisatawan 2025 sebanyak 7.185.900 orang, dibanding data 2017 sebanyak 3.587.500 wisatawan.
Jadi jika disimpulkan, Jakarta sebenarnya punya potensi tinggi dari segi pariwisata, terlebih pariwisata Indonesia yang tumbuh pesat.
Namun jika menyebut tulang punggung pariwisata Indonesia, tampaknya sebutan tersebut masih akan terus disematkan kepada Bali.
Dengan prediksi Euromonitor 12.313.000 wisatawan mancangera berkunjung ke Bali pada 2025, total pertumbuhan dari 2017 sebanyak 97 persen.
(adh/kom)