161 Hari Lagi Bandara Kertajati Resmi Dibuka

JELAJAH NUSA - Tak lama lagi masyarakat Provinsi Jawa Barat bisa menikmati layanan bandara internasional. Ini setelah PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka memastikan kesiapannya untuk beroperasi pada April 2018 mendatang.

Hingga per 5 November 2017 lalu,  progres pembangunan yang sudah dicapai secara keseluruhan sudah 67,5%. Sebuah kemajuan yang pesat mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat akhir tahun ini.

Direktur Utama PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra memaparkan dari tiga paket yang dikerjakan para kontraktor untuk bagian sisi darat, seluruhnya sudah berjalan sesuai rencana. Bahkan paket satu yang meliputi pembangunan infrastruktur oleh PT Adhi Karya Tbk sudah mendekati sempurna atau 98,7%.

Paket satu ini sendiri meliputi pengerjaan infrastruktur bandara ini yakni, jalan, drainase, lansekap parkir dan ramp simpang susun.

"Untuk area ramp simpang susun ini pengerjaannya sudah mencapai 100%. Sisa pengerjaan paket satu akan rampung akhir November ini," kata Virda yang ditemui, usai acara sosialisasi  kesiapan operasional bandara Kertajati, pekan ini.

Sosialisasi ini sendiri  dihadiri 17 kabupaten/kota  yang ada diwilayah I Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP)  Jawa Barat dengan menghadirkan Seketaris Daerah masing-masing atau yang mewakili."Ž

Ditambahkan Virda, paket dua meliputi pembangunan gedung terminal penumpang yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Wika) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) capaian pekerjaannya sudah mencapai 53,8%.

Lingkup yang dikerjakan pengembang yakni berupa interior, atap utama, eletrikal and plumbing, atap boarding lounge, bird eye view dan arsitektur kom ACP.

Beberapa fasilitas interior terminal tiga lantai juga sudah cukup menggemberikan. Berdasarkan fakta di lapangan area lantai satu secara fisik sudah 95%.

Area tersebut lebih cepat selesai karena dibangun secara pararel dan tidak terpengaruh cuaca. Fasilitas yang akan diberi PT BIJB diarea terminal komersial yakni aircraft simulator, airport miniatur, toruism galery, quite room, VIP lounge.

"Untuk umrah dan haji loungejuga sudah disiapkan dengan luasan sampai 1.300 meter persegi," tuturnya.

Kemudian, lanjutnya, area terminal saat ini tengah fokus pada pemasangan atap yang berada di lantai tiga. Atap dengan bentangan 96 meter cukup menantang karena bentuk yang menyerupai ekor burung merak sebagai ikon bandara. Struktur atap terminal utama penumpang menggunakan sisten mega span dengan penutup membran.

"Elemen yang bersifat elastis ini diambil dari akar dan nilai budaya Jawa Barat," jelasnya.

Menurutnya, untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah hampir mendekati sempurna dengan 90,8%.

PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station dan perangkat keamanan kebakaran bandara.

Untuk kesiapan fasilitas lain dari BIJB dimana progres penyedia dilakukan oleh multipihak tidak kalah menggembirakan. Sebut saja fasilitas bahan bakar pesawat untuk hydrant pit dari Pertamina sudah siap 100%.

Selanjutnya pembangunan tower sebagai fasilitas navigasi penerbangan yang dioperasikan Airnav sudah mencapai 82%.

"Lainnya fasilitas dari BMKG sudah mencapai 99%, penyambung air sudah mencapai 95% dan penyambungan listrik mencapai 96%," jelasnya.

Virda mengemukakan, kesiapan runway sarana paling penting untuk take of dan landing pesawat, yang nantinya akan dibentangkan sampai 3.500 meter oleh Kementrian Perhubungan saat ini progresnya sudah mencapai 90%.

Dengan panjang runway tersebut mempertegas bahwa kehadiran BIJB bisa didarati pesawat berbadan lebar misalnya Boeing 747.

"Dari keseluruhan  seluruh kesiapan tersebut April ini kami optimis bisa soft launching dan pada  pertengahan kita bisa beroperasi," tutupnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae